Suara.com - Olahraga memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan anak. Tapi, olahraga tim, yang dilakukan secara berkelompok, menurut sebuah studi, ternyata juga memiliki dampak yang baik bagi perkembangan anak.
Olahraga tim, seperti sepak bola, basket, atau futsal, selain lebih seru dibandingkan si kecil berolahraga sendirian, memiliki banyak manfaat positif. Apa saja? Ini daftar manfaatnya, seperti dilansir dari The Health Site.
1. Membantu anak membangun hubungan sosial yang kuat
Ketika si kecil memasuki olahraga tim seperti sepak bola atau basket, ia akan berinteraksi dengan orang-orang dalam kehidupan nyata. Ini memberinya pemahaman yang lebih baik tentang perilaku orang lain, dan membuatnya paham akan pentingnya semangat tim.
Ini karena dalam olahraga tim, anak harus mengandalkan rekan satu timnya untuk tampil baik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berpartisipasi dalam olahraga tim selama masa kecilnya, mengalami peningkatan keterampilan sosial seiring bertambahnya usia dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan olahraga tim saat anak-anak.
2. Meningkatkan rasa percaya diri anak
Olahraga tim dapat memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan diri anak. Ini terjadi karena ketika bermain dalam tim, penampilannya tidak hanya dievaluasi, tetapi juga dihargai dengan pujian dari pelatih dan rekan satu tim.
Misalnya, jika anak Anda menangkap dengan baik saat bermain basket, pelatihnya akan menghargai dia atas pekerjaannya. Ini pasti akan meningkatkan rasa percaya dirinya.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Studies on Entho-Medicine, para peneliti menyebutkan bahwa anak-anak yang berpartisipasi dalam olahraga tim seperti sepak bola dan basket menunjukkan pertumbuhan kepercayaan diri yang signifikan.
3. Anak lebih semangat untuk berolahraga
Mengajak anak untuk berolahraga bisa menjadi tantangan tersendiri. Kebanyakan anak menganggap olahraga sebagai kegiatan yang membosankan. Namun, melibatkan mereka dalam olahraga tim dapat membangkitkan minat dan semangat dalam latihan. Anda tahu, kan, besarnya manfaat olahraga bagi kesehatan? Makanya, tak ada salahnya mendorong si kecil ikut klub olahraga agar ia selalu memiliki motivasi untuk melakukan kegiatan yang menyehatkan ini.
4. Meningkatkan kinerja akademisnya
Jika Anda berpikir olahraga hanya bermanfaat bagi fisik, Anda salah. Olahraga tim juga dapat menghasilkan manfaat akademis. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Kanas, disebutkan bahwa kinerja akademik anak-anak yang berpartisipasi dalam olahraga tim sedikit lebih baik daripada anak-anak yang tidak berolahraga.
Peneliti lebih lanjut menjelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini bukan untuk menyimpulkan bahwa atlet lebih pintar daripada yang bukan atlet. Temuan ini hanya menunjukkan bahwa siswa yang mengambil bagian dalam kegiatan olahraga menghabiskan lebih banyak waktu di sekolah. Ini membantu mereka belajar lebih baik.
Baca Juga: KPAI: Buku Balita Kampanye LGBT Ganggu Perkembangan Anak
5. Mengajarinya manajemen waktu
Olahraga tim dapat menjadi cara terbaik untuk mengajarkan anak tentang pentingnya waktu. Seorang olahragawan perlu mengembangkan keterampilan manajemen waktu agar dapat mengimbangi kegiatan akademiknya dan juga permainannya.
Anak Anda harus belajar cara mengelola kompetisi, sesi pelatihan, dan pertemuan tim yang merupakan kebutuhan setiap olahraga. Beberapa penelitian mengatakan bahwa seorang atlet lebih baik dalam melacak waktu daripada seorang non-atlet karena ia harus merencanakan dan fokus untuk memenuhi tujuan yang diinginkan.
6. Meningkatkan keterampilan dalam mengambil keputusan
Olahraga apa pun mengharuskan Anda cepat bertindak dan mengambil keputusan dalam sekejap mata. Inilah sebabnya, olahraga bisa menjadi cara yang bagus bagi anak untuk meningkatkan keterampilan dalam mengambil keputusannya.
Misalnya, selama pertandingan sepak bola, si kecil perlu menjadi pemikir cepat untuk menilai sekelilingnya dan memutuskan apakah ia harus menembak bola sendiri atau ada kemungkinan mengoper bola kepada rekan setimnya.
Olahraga tim membawa anak Anda terbiasa dengan berbagai situasi tekanan di mana pengambilan keputusan bisa menjadi tugas yang sulit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah