Suara.com - Ini Jenis Olahraga yang Dianjurkan untuk Penderita Asma.
Dulu tentu Anda sering mendengar anggapan bahwa penderita asma dilarang melakukan aktivitas yang berat karena dapat memicu kekambuhan. Hal ini membuat penderita asma enggan melakukan olahraga karena khawatir akan memicu serangan.
Padahal disampaikan Prof dr Faisal Yunus, Ph.D. Sp.P (K) dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pasien asma justru dianjurkan untuk melakukan olahraga teratur demi memperbaiki kondisinya.
"Orang asma ikut olahraga susah karena bisa timbul serangan asma. Padahal setiap orang, termasuk penderita asma harus tetap berkegiatan asal asmanya terkontrol," ujar Prof Faisal dalam temu media peringatan Hari Asma Sedunia di Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Prof Faisal menambahkan, beberapa publik figur dunia pun ada yang merupakan penderita asma namun tetap bisa beprestasi. David Becham misalnya, mantan pesepakbola asal Inggris ini nyatanya adalah seorang penderita asma.
"Jadi atlet harus menyemprot obat pelega dulu karena bisa menahan serangan delapan jam. David Beckham juga asma. Dia nyemprot dulu sebelum bertanding. Jadi penderita asma dibolehkan olahraga," imbuhnya.
Menurut Prof Faisal, ada banyak manfaat yang bisa didapat penderita asma yang berolahraga teratur seperti meningkatkan kemampuan otot napas, kebugaran jasmani, hingga rasa percaya diri yang berimplikasi pada perbaikan kondisi asma.
Beberapa jenis olahraga yang direkomendasikan bagi penderita asma antara lain, renang, senam dan bersepeda. Olahraga seperti ini, kata Prof Faisal memiliki intensitas rendah sehingga tidak membuat tenggorokan kering.
Baca Juga: Obat Pelega Asma Bikin Batal Puasa? Ini Kata Dokter
"Main basket tidak dianjurkan untuk asma. Yang dianjurkan berenang, karena berenang walau cepat itu diatas air. Nggak bikin tenggorokan kering. Bersepeda juga pelan-pelan digenjotnya jadi lebih aman," imbuhnya.
Untuk frekuensinya sendiri, Prof Faisal menyarankan minimal dua kali seminggu. Sebelum melakukan olahraga, Ia menyarankan agar pasien melakukan pemanasan terlebih dahulu dan diakhiri dengan pendinginan.
"Kalau senam asma ada pemanasan lalu pendinginan. Kalau berenang juga gitu. Ada fase pemanasan dulu baru olahraga 30 menit dan fase pendinginan. Tujuannya untuk mencapai keadaan agar kebugaran meningkat," tandasnya.
Jadi penderita asma juga dianjurkan melakukan olahraga, tapi harus memilih olahraga yang tepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit