Suara.com - Membiarkan anak-anak usia pra sekolah terlalu lama menonton TV membuat mereka tidur lebih sedikit di malam hari. Hal tersebut diungkap oleh sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Sleep Health, Journal of National Sleep Foundation.
Di mana, anak-anak pra sekolah yang menonton TV kurang dari satu jam per hari mendapatkan 22 menit atau hampir 2,5 jam per minggu, lebih banyak tidur di malam hari, dibandingkan dengan mereka yang menonton TV lebih dari satu jam setiap hari.
Peneliti menunjukkan bahwa penggunaan TV oleh anak-anak mempengaruhi kualitas dan durasi tidur mereka, yang diukur dengan perangkat actigraphic yang dikenakan anak-anak seperti jam tangan di pergelangan tangan mereka.
Selain itu, dilansir dari The Health Site, waktu tidur siang meningkat di antara anak-anak yang menonton TV lebih banyak. Meski begitu, hal ini tidak sepenuhnya menggantikan waktu tidur yang hilang di malam hari.
"Berita baiknya adalah, ini bisa dialamatkan. Orang tua berasumsi bahwa TV membantu anak-anak mereka. Tapi itu tidak berhasil. Anak-anak itu tidak bisa tidur nyenyak, dan itu tidak membantu mereka tertidur lebih baik. Sangat bagus memiliki data ini," kata Rebecca Spencer, Associate Professor di University of Massachusetts, Amherst di Amerika Serikat (AS)
Untuk melihat hal tersebut, peneliti melihat 470 anak pra sekolah yang sangat beragam. Mereka mengenakan actigraphs hingga 16 hari. Orang tua dan pengasuh mereka menjawab kuesioner tentang demografi dan kesehatan dan perilaku anak-anak, termasuk pertanyaan terperinci tentang penggunaan TV.
Temuan menunjukkan bahwa rata-rata, anak-anak pra sekolah yang tanpa TV, 30 menit lebih lama di kamar tidur mereka saat malam hari daripada mereka yang punya TV di kamar mereka, kata penelitian itu.
Namun, hal ini bertentangan dengan pedoman baru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mengatakan anak-anak antara usia 2 dan 4 tahun tidak boleh memiliki lebih dari satu jam waktu layar tidak bergerak setiap hari. Dan kurang atau tidak ada layar waktu bahkan lebih baik.
Baca Juga: Cara Efektif Mencegah Anak Dari Kecanduan Menonton TV
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas