Suara.com - Herpes genital adalah infeksi yang sangat menular. Biasanya menyebar melalui hubungan seksual dengan seseorang dengan luka yang terinfeksi. Baik melalui aktivitas seksual secara vaginal, anal maupun oral.
Penyakit ini disebabkan oleh dua tipe virus, yaitu herpes simplex tipe 1 (HSV-1) dan herpes simplex tipe 2 (HSV-2).
Herpes oral biasanya disebabkan oleh virus HSV-1 yang bisa menular dari mulut ke genital melalui oral seks.
Melansir Web MD dan CDC, herpes ini sebenarnya tidak dapat disembuhkan, karena belum ada obat untuk menyembuhkannya.
Sekalinya seseorang tertular, virus herpes akan tetap berada di dalam tubuh. Virus tidak akan aktif di dalam sel-sel saraf sampai sesuatu memicunya untuk menjadi aktif kembali.
Walau belum ada alat untuk menyembuhkannya, tetapi ada obat-obatan yang dapat mencegah atau mempersingkat wabahnya.
Herpes genital ini dapat menyebabkan luka yang sangat menyakitkan dan bisa menjadi parah pada seseorang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh rendah.
Jika Anda menyentuh luka atau cairan dari luka, Anda dapat memindahkan herpes ke bagian lain dari tubuh Anda, misalnya mata.
Jadi, jangan menyentuh luka atau cairan untuk menghindari penyebaran herpes ke bagian lain dari tubuh. Segera cuci tangan secara menyeluruh untuk meminimalisasi risiko penyebaran infeksi.
Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Herpes Genital, Penyakit yang Bisa Menular Lewat Ciuman
Untuk orang yang masih aktif secara seksual, berada dalam hubungan monogami dalam jangka panjang dengan pasangan yang tidak terinfeksi PMS akan menghindarkan Anda dari penyakit ini.
Selain itu, Anda bisa menggunakan alat pengaman berbahan lateks setiap kali berhubungan intim untuk meminimalisasi tertular virus HVS-1 atau HVS-2.
Berita Terkait
-
HIV Sudah Bisa Dikendalikan, Stigmanya Belum
-
Misteri Sakit Federico Barba, Sang Pemain Bingung Penyebabnya
-
Napas Anak Terasa Cepat? Jangan Tunda! Ini Langkah Darurat Mengatasi Gejala RSV Menurut Dokter
-
Bukan Cuma Flu Biasa, Virus RSV Bisa Jadi 'Pembunuh' Senyap bagi Bayi Prematur
-
4 Virus dan Bakteri yang Bisa Picu Keracunan Makanan, Apa Saja?
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan