Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan bahwa sebanyak 737 orang terluka selama kerusuhan 22 Mei Jakarta dan 8 orang tewas. Anies mengatakan mereka yang tewas dari berlatar belakang beragam.
"Yang meninggal jumlahnya 8 orang," kata Anies di Jalan MH Thamrin di depan Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Di kesempatan yang lain, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Widyastuti, MKM. mengatakan bahwa penyebab kematian delapan orang tersebut masih dalam proses penyelidikan tim forensik di masing-masing rumah sakit yang menangani.
"Kita belum (tahu), jadi karena ini kasusnya khusus jadi semuanya dalam proses oleh tim forensik dari rumah sakit kemudian ada pengkajian dan sebagainya artinya tim forensik di kita. Hanya satu contoh di RS Tarakan kami minta bantuan dari rumah sakit vertikal yang tenaganya lebih banyak," ujar dr. Widya ditemui di sela-sela acara Mudik Sehat di Kementerian Kesehatan, Kamis (23/5/2019).
Sementara untuk korban terluka, dr. Widyastuti menambahkan umumnya sebagian besar mengalami luka ringan seperti lecet hingga efek dari gas air mata. Ia masih menunggu data keseluruhan yang masih dihimpun dari rumah sakit yang menangani korban kerusuhan 21-22 Mei.
"Belum semua data masuk sebagian besar luka ringan, lecet-lecet , gas air mata ya mungkin bisa (secara rinci) datanya ada di rumah sakit masing-masing tapi secara pengelompokannya luka ringan paling banyak semua rumah sakit kita buka tetapi memang yang melakukan laporan sekitar sekitar tempat kejadian," imbuhnya.
Meski demikian kata dia, bukan pertama kalinya bagi RS di Jakarta menangani kasus korban kerusuhan. Itu sebabnya setiap rumah sakit juga sudah terlatih untuk mengatasi kasus kegawtdaruratan seperti aksi kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Kami DKI sudah sering mengalami hal seperti ini misal nonton bola banyak juga yang rusuh kayak kemarin. Jadi kami antisipasi. Kenapa kami keluarkan surat edaran itu kan ada aturan secara undang-undang ada, Permenkes ada, terakhir ada surat edaran tentang kesiapsiagaan. Kita mengantisipasi itu semua untuk kasus akibat cedera, ini kami koordinasikan bisa dengan kerjasama antara Rumah Sakit dengan kita dan juga dengan Kemenkes," tandasnya.
Baca Juga: Pendemo 22 Mei Anggota GARIS Berniat Ingin Jihad di Jakarta
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis