Suara.com - Temuan Menarik, Puasa Ramadan Efektif Cegah Diabetes
Berpuasa adalah praktik yang mewajibkan seseorang tidak makan terlalu banyak atau tidak makan apa pun, dalam kurun waktu beberapa jam. Biasanya, dilakukan untuk tujuan keagamaan atau religi, seperti halnya puasa Ramadan.
Namun, selama beberapa dekade terakhir, praktik ini telah berkembang dari praktik keagamaan menjadi metode diet, karena dipercaya mampu meningkatkan metabolisme atau menurunkan berat badan.
Sebagai contoh, suatu studi menunjukkan bahwa membatasi asupan makanan bisa meningkatkan aktivitas metabolisme dan bahkan dapat membantu melawan penuaan. Studi lain menyebutkan, puasa dapat meningkatkan kesehatan usus dan memperkuat ritme sirkadian.
Namun studi terkini menyoroti, manfaat berpuasa seperti yang dilakukan oleh umat Islam selama bulan Ramadan, di mana mereka berpuasa selama 14 jam dari subuh hingga matahari terbenam.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Ayse Leyla Mindikoglu, seorang profesor kedokteran dan bedah di Baylor College of Medicine, Texas, Amerika Serikat, menemukan bahwa berpuasa selama sebulan bisa membantu meningkatkan resistensi insulin. Hal ini kemudian dapat membantu seseorang melawan diabetes.
Untuk mengarah pada temuan ini, Dr.Ayse Leyla Mindikoglu dan rekan-rekannya mempelajari 14 orang sehat yang berpuasa setiap hari selama 15 jam. Saat berpuasa, para peserta tidak mengonsumsi makanan atau minuman.
Para peneliti kemudian mengambil sampel darah dari mereka pada awal puasa. Para peneliti juga mengambil sampel darah setelah responden menjalani empat minggu ibadah puasa.
Baca Juga: Ingin Dapatkan Manfaat Puasa, Jangan Lakukan 5 hal Ini saat Berbuka
Hasil penelitian menunjukkan responden yang berpuasa selama sebulan memiliki tingkat yang lebih tinggi dari tropomyosin 1, 3 dan 4. Tropomyosin adalah jenis protein yang dikenal untuk mengatur kontraksi jantung dan otot rangka tubuh. Protein ini juga membantu meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
"Berpuasa secara signifikan dapat memengaruhi cara tubuh membuat dan menggunakan protein yang penting untuk mengurangi resistensi insulin dan mempertahankan berat badan yang sehat," tandas Dr. Ayse Leyla Mindikoglu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial