Suara.com - Sebuah studi baru menunjukkan, karyawan yang berpura-pura tersenyum saat bekerja lebih cenderung banyak minum setelah bekerja.
Seperti dilansir dari fox17, para peneliti di Penn State dan University of Buffalo memantau kebiasaan minum dari 1.592 orang yang bekerja dan berhubungan langsung dengan masyarakat, termasuk pekerja jasa makanan, perawat, dan guru.
Melalui penelitian tersebut, para peneliti menemukan lebih banyak karyawan harus berpura-pura tersenyum dan membesar-besarkan emosi positifnya. Mereka juga harus menekan emosi negatif.
Profesor psikologi di Penn State Alicia Grandley berhipotesis, orang-orang tersebut lebih mungkin mengonsumsi alkohol dalam jumlah lebih besar ketika tidak bekerja.
"Memalsukan dan menekan emosi kepada pelanggan berkaitan dengan kebiasaan minum akibat tekanan pekerjaan dan emosi negatif," kata Grandley.
Dia menegaskan, bukan perasaan buruk yang membuat mereka beralih ke alkohol melainkan karena mereka harus mengendalikan emosi negatif di tempat kerja. "Semakin mereka harus mengendalikan emosi negatif di tempat kerja, semakin sedikit mereka dapat mengendalikan asupan alkohol setelah bekerja," imbuhnya.
Grandley menyakini, memalsukan atau menekan emosi membuat para pekerja menggunakan banyak kontral pada diri mereka sehingga memiliki sedikit kontrol untuk mengatur seberapa banyak mereka minum.
"Tersenyum sebagai bagian dari pekerjaanmu kedengarannya seperti hal positif, tetapi melakukannya sepanjang hari bisa menguras tenaga," tandasnya.
"Dalam pekerjaan ini, kerap kali ada uang yang terkait dengan menunjukkan emosi positif dan menahan perasaan negatif. Uang memberi Anda motivasi untuk mengesampingkan kecenderungan alami Anda, tetapi melakukannya sepanjang hari bisa melelahkan," lanjutnya.
Baca Juga: Disebut Stres Akut, WHO Resmi Akui Kelelahan Bekerja sebagai Kondisi Kronis
Data tersebut berdasarkan hasil dari survei yang didanai oleh National Institutes of Health, yang disebut Survei Nasional tentang Stres dan Kesehatan Kerja. Survei ini mempelajari hampir 3.000 peserta populasi pekerja AS, menurut Penn State.
Berita Terkait
-
Nikita Mirzani Koar-koar Kelakuan Rachel Vennya yang Suka Mabuk, Netizen: Tapi Anaknya Baik-baik!
-
8 Arti Mimpi Minum Alkohol: Pelampiasan Stres atau Pertanda Nasib Buruk?
-
Upaya Mengelola Stres Lewat Buku 'Make Your Life Yummy'
-
5 Hal yang Perlu Diterapkan Demi Ciptakan Kebahagiaan di Lingkungan Kerja
-
Belajar dari Kasus Kim Sae Ron, Ini Dampak Konsumsi Alkohol bagi Anak-Anak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial