Suara.com - Bangun pada jam 5 pagi mempunyai beragam manfaat. Manfaat inilah yang dirasakan oleh John Rampton, salah satu pengusaha yang menuliskan pengalamannya di Entrepreneur.com.
Setiap malam, Rampton mengaku selalu tidur pada jam 10 malam agar bisa bangun jam 5 pagi. Sejak melakukan kebiasaan ini untuk waktu sebulan, ia mengatakan telah merasakan peningkatan dalam hal produktivitas secara signifikan.
Menurutnya, bangun pagi adalah waktu yang pas untuk bekerja tanpa gangguan, misalnya seperti email atau keinginan untuk bermain ponsel.
"Itu juga membuat saya menyadari betapa berharganya upaya terkonsentrasi. Mampu menaruh semua perhatian Anda pada tugas yang ada untuk waktu yang lama, tanpa gangguan, adalah luar biasa," tulisnya.
Selain itu, bangun jam 5 pagi bisa memberikan waktu untuk diri sendiri.
"Transisi waktu pribadi ini ke pagi hari memberi saya peluang besar untuk melakukan hal-hal yang ingin saya lakukan. Menjadi lebih mudah untuk secara konsisten membaca, berolahraga, dan selalu mengikuti perkembangan berita," sambungnya.
Ia juga mengaku lebih berenergi pada pagi hari untuk menyelesaikan pekerjaan dan membuatnya tidak terlalu khawatir dengan tanggung jawabnya.
"Transisi ke pagi hari telah menghasilkan produktivitas yang jauh lebih besar dan kecemasan yang jauh lebih sedikit," jelas Rampton.
Siapa sangka ternyata bangun jam 5 pagi juga mengubah kehidupan sosialnya. Sebab Rampton menjadi punya waktu untuk pergi saat akhir minggu dan bertemu dengan orang-orang.
Baca Juga: Parah, Pria Ini Mengaku Pernah Tidur Bareng Ibu Pacarnya
"Perubahan ini sehat bagi saya. Saya lebih bersemangat dengan bersantai dan melakukan apa yang saya nikmati, daripada saat-saat jam 2 malam di sebuah bar atau klub."
Tidak sampai di situ, bangun jam 5 juga membuat kualitas tidurnya meningkat.
"Ketika aku bangun jam lima saya merasa kelelahan pada saat saya meletakkan kepala di bantal di malam hari. Itu membuat tidur lebih mudah. Ini terutama benar karena saya tidak lagi merasa perlu melakukan pekerjaan sebelum tidur," tandasnya.
Berita Terkait
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
4 Tablet RAM 12 GB untuk Produktivitas Berat dan Multitasking Lancar
-
Merasa Jenuh dan Sulit Fokus? Mungkin Anda Mengalami Digital Fatigue
-
6 HP RAM 8 GB Rp1 Jutaan untuk Multitasking dan Produktivitas Sehari-hari
-
Otak Sering Buyar? Kuasai 6 Jurus Tingkatkan Produktivitas Ini
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia