Suara.com - Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah suatu kondisi yang memengaruhi kadar hormon wanita. Wanita dengan PCOS menghasilkan hormon pria dalam jumlah lebih tinggi dari normalnya.
Ketidaseimbangan hormon inilah yang menyebabkan mereka mengalami siklus menstruasi tidak teratur dan membuat lebih susah hamil.
Berdasarkan analisis data oleh tim Autism Research Center di Universitas Cambridge dilansir dari sciencedaily.com, wanita dengan PCOS cenderung berisiko melahirkan anak autis.
Perlu diketahui bahwa PCOS telah memengaruhi sekitar satu dari sepuluh wanita yang disebabkan oleh peningkatan kadar hormon testosteron.
Sedangkan autisme adalah suatu kondisi yang ditandai dengan kesulitan dalam interaksi sosial dan komunikasi.
Beberapa anak autis juga mengalami kesulitan belajar, berbicara dan banyak yang mengalami hipersensorik. Tanda-tanda autisme ini bisa dilihat dari masa kanak-kanak.
Terkait PCOS, tim peneliti telah melakukan riset bahwa sebelum anak-anak autis lahir, mereka memiliki kadar hormon steroid seks (termasuk testosteron) yang tinggi sejak dalam kandungan.
Tingginya hormon steroid seks itulah yang 'menyamarkan' tubuh dan otaknya. Penemuan tambahan juga menyatakan bahwa hormon ini beperngaruh besar pada perkembangan autisme.
Hormon steroid seks pada janin bisa meningkat karena sang ibu mungkin sudah memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi atau ia menderita PCOS.
Baca Juga: Haid Tak Teratur Bikin Perempuan Susah Hamil, Benarkah?
Sebab beberapa hormon melewati plasenta selama kehamilan yang akhirnya memengaruhi perkembangan otak bayi.
Tim juga melakukan penelitian lain menggunakan data yang sama, hasilnya menemukan bahwa wanita autis juga lebih cenderung atau berisiko memiliki PCOS dibandingkan wanita lainnya.
Tag
Berita Terkait
-
Bahaya PCOS dan Obesitas saat Hamil: Bayi Berisiko Lahir dengan Berat Badan Rendah!
-
Penderita PCOS Harus Lakukan Bayi Tabung Agar Bisa Hamil? Dokter Kandungan Bilang Begini
-
Denise Chariesta Depresi ASI Tak Keluar: Apa Ini Karma Gue?
-
5 Pantangan Makan pada Wanita dengan Polycystic Ovary Syndrome
-
Kenali Gejalanya, Begini Cara Mencegah PCOS
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional