Suara.com - Dr. Richard Teo Ken Siang, seorang dokter yang kaya raya dan memiliki segalanya, dari uang hingga mobil sport. Awalnya semuanya berjalan mulus.
Namun, semua mendadak berubah saat dirinya didiagnosis menderita kanker stadium akhir pada Maret 2011. Penyakit itu telah menyebar, bahkan mencapai otak, tulang belakang, dan memenuhi paru-parunya.
Dilansir dari Asia One via World of Buzz, sang istri, Ny. Teo mengatakan bahwa Dr. Richard sering menangis sepanjang waktu karena rasa sakit yang dialaminya secara fisik dan mental. Saat itulah, ia menyadari tumpukan uangnya yang dimilikinya tak bisa membantunya mengatasi rasa sakitnya.
Dr. Richard mengaku dulunya, ia memiliki gaya hidup yang mewah. "Setiap Tahun Baru China, saya akan mengendarai Ferrari saya untuk dipamerkan kepada kerabat dan teman-teman saya," katanya di ranjang rumah sakit.
Saat sekarat, Dr Richard mengatakan, tidak menemukan kebahagiaan dari benda-benda yang pernah dibanggakannya dulu. "Lihat ironi itu adalah semua hal yang saya miliki, kesuksesan, piala, mobil saya, rumah saya, dan semuanya. Saya pikir akan membawa kebahagiaan. Namun, dengan memiliki semua pikiran tentang harta ini, mereka tidak akan membawa suka cita bagi saya. Saya tidak bisa memeluk Ferrari saya untuk tidur. Tidak, itu tidak akan terjadi."
"Apa yang benar-benar membuat saya bahagia dalam 10 bulan terakhir adalah interaksi dengan orang-orang yang saya cintai, teman-teman, orang-orang yang peduli dengan saya, dan mereka bisa merasakan rasa sakit dan penderitaan yang saya alami," lanjutnya.
Dr Richard mengatakan jika dirinya diberi kesempatan kembali hidup, ia ingin menjadi dokter yang berbeda dari sebelumnya. "Ya saya akan melakukannya. Karena saya benar-benar mengerti bagaimana perasaan pasien saya sekarang, dan terkadang Anda harus mempelajarinya dengan cara yang sulit," tuturnya.
Ia mengungkapkan, dulu dirinya terlalu terobsesi menjadi kaya dan pasien hanya sumber pendapatannya. Namun, ia telah sadar dan meminta setiap dokter untuk memahami rasa sakit pasiennya.
“Ketika saya menghadapi kematian, ketika harus melakukannya, saya menanggalkan segala sesuatu dan saya hanya berfokus pada apa yang penting. Ironisnya adalah itu sering terjadi, hanya ketika kita belajar cara mati, maka kita belajar cara hidup. ”
Baca Juga: Agung Hercules Idap Glioblastoma, Kenali Jenis Kanker Otak Lainnya!
Dr Richard meninggal pada tahun 2012, istrinya sangat bangga dengan pria yang akhirnya mengerti arti profesinya sebenarnya.
Ia pun mengatakan bahwa dia ingin generasi baru dokter untuk mengubah pola pikir mereka. Dia ingin mereka memperlakukan dan merawat pasien dengan baik dan melakukan pekerjaan mereka dengan tulus.
Surat terbuka Dr Richard untuk dokter dan orang-orang di seluruh dunia pernah dipublikasikan Asia One pada 2016. Namun, kembali viral setelah netizen menemukan ceritanya.
Berita Terkait
-
Dokter Detektif Tanggapi Keluhan Nikita Mirzani Soal BPOM Tak Datang ke Sidangnya
-
Richard Lee ke Hasan Nasbi: Enak Nggak Pak Jadi Komisaris BUMN?
-
Doktif Harap Jaksa Tuntut Nikita Mirzani Sewajarnya, Singgung Isu Pengkondisian dari Kubu Lawan
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?