Suara.com - 5 Penyakit Tidak Menular Paling Banyak Dialami Penduduk Indonesia
Penyakit tidak menular masih menjadi momok bagi masyarakat Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyebut prevalensi penyakit tidak menular naik dari tahun 2013.
Berikut ini daftar penyakit tidak menular yang paling banyak dialami orang Indonesia:
1. Hipertensi
Hipertensi alias tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang umum terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Hipertensi disebut juga sebagai pembunuh senyap, karena sering kali tidak bergejala.
Berdasarkan Riskesdas, prevalensi hipertensi naik naik dari 25,8 persen pada 2013 menjadi 34,1 persen pada 2018.
Untuk mencegah terjadinya hipertensi, rutin cek tekanan darah adalah cara yang paling efektif untuk memantau tekanan darah Anda.
2. Stroke
Stroke adalah kondisi terganggunya suplai darah ke otak. Ketika ini terjadi, otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan zat gizi sehingga sel-sel otak pun mulai mati.
Baca Juga: Salah Satu Tanda Awal Penyakit Jantung: Bau Mulut karena Penyakit Gusi
Berdasarkan Riskesdas, prevalensi stroke naik dari 7 persen di 2013 menjadi 10,9 persen di 2018.
3. Gagal jantung
Gagal jantung merupakan kondisi saat katup jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh dengan benar. Gagal jantung tidak berarti jantung Anda berhenti bekerja secara keseluruhan, melainkan kondisi saat kerja jantung melemah sehingga tidak optimal.
Tanda-tanda seseorang mengalami gagal jantung adalah sesak napas setelah beraktivitas berat, merasa lebih cepat lelah, pergelangan kaki bengkak, pusing, dan jantung berdegup cepat.
4. Diabetes melitus
Diabetes adalah penyakit gangguan metabolik yang menahun atau kronis akibat pankreas tidak cukup produksi hormon insulin atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar