Suara.com - Beberapa hari lalu, sebanyak 75 orang di Desa Sangiang Kecamatan Mancak Kabupaten Serang, Banten, mengalami keracunan yang diduga berasal dari masakan ikan pindang.
Gigi Yanti, Kepala Puskesmas Mancak yang menangani kasus keracunan 75 orang saat itu pun sempat khawatir jika jumlah korban semakin bertambah.
Di sisi lain, ia juga belum mengetahui pasti penyebab keracunan puluhan warga Mancak karena masih menunggu hasil uji laboratorium.
Sementara itu, warga menduga penyebab keracunan puluhan orang di Mancak akibat masakan ikan pindang. Uwad (55) seorang warga Desa Sangian mengatakan penjual makanan ikan pindang tersebut sudah belasan tahun berjualan.
"Sudah 15 tahunan itu dagang pindang asam, sudah tahunan jualan. Sebelumnya belum pernah ada yang keracunan," kata Uwad yang sedang megantar kerabatnya berobat di posko kesehatan.
Penyebab keracunan puluhan warga Mancak memang belum bisa dipastikan karena konsumsi ikan pindang.
Meski demikian terkait kasus tersebut, tampaknya masyarakat perlu mengetahui informasi seputar keracunan ikan. Sebab, risiko keracunan ikan ini masih sering diabaikan oleh banyak orang.
Melansir dari Johns Hopkins Medicine, ada beberapa spesies ikan beracun meskipun dimasak dengan baik. Spesies ikan ini termasuk kerapu, barakuda, belut moray, kakap merah, kakatua, surgeofish dan lainnya.
Jenis ikan lainnya juga bisa mengandung racun tapi pada waktu yang tidak terduga, termasuk ikan air hangat dan terumbu tropis.
Baca Juga: Korban Keracunan Diduga Dari Ikan Pindang di Serang Bertambah Jadi 75 Orang
Secara umum, ikan mengandung racun ini tidak berbau. Bahkan memasak, merendam, membekukan, dan merebusnya belum tentu menghilangkan racunnya.
Gejala keracunan ikan biasanya muncul beberapa menit hingga 5 jam setelah mengonsumsinya. Adapun gejala awal keracunan ikan yang paling umum adalah berikut ini.
1. Mual
2. Muntah
3. Diare berair
4. Sakit kepala
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis