Suara.com - Menurut penelitian yang diterbitkan pada 2017, kebiasaan begadang nampaknya bisa disebabkan oleh genetik. Meski begitu, tetap saja kebiasaan ini sangat tidak baik, terlebih jika digunakan untuk hal tidak penting.
Terlalu sering begadang ternyata berdampak pada tubuh dan otak. Berikut perubahan yang terjadi setelah sebulan begadang, melansir Bustle.
1. Kurang tidur membuat pusing
Terlalu sering begadang membuat kemampuan inti tubuh Anda dalam hal keseimbangan akan terpengaruh secara negatif.
Para peneliti telah mencatat bahwa setelah periode singkat kurang tidur, orang menjadi pusing. Hal itu karena otak berusaha beristirahat dan bagian-bagiannya dimatikan untuk mengimbanginya.
2. Suasana hati mudah berubah, tetapi dengan cara membingungkan
Kurang tidur membuat sebagian dari kita marah-marah, tetapi sebagiannya lagi mencoba untuk mengangkat suasana hati.
Itu adalah kesimpulan dari meta-analisis yang sangat menarik dari studi pada 2017 yang selama bertahun-tahun mengamati orang yang kurang tidur dan perubahan suasana hati mereka. Peneliti menemukan, 40% hingga 60% pasien dalam studi tersebut melaporkan efek antidepresan.
Di sisi lain, orang yang mengalami depresi mungkin juga menemukan bahwa gangguan tidur, tidur yang tidak teratur dan kekurangan waktu istirahat dari waktu ke waktu meningkatkan episode depresi mereka.
Baca Juga: Hobi Begadang Nonton Netflix, Pria Bisa Punya Sperma Sehat Lebih Sedikit
3. Tidak mudah mengenali ekspresi orang lain
Ini adalah salah satu konsekuensi paling menarik dari kurang tidur dan baru ditemukan. Ketika Anda kekurangan tidur, Anda akan berhenti untuk bisa membaca ekspresi wajah orang lain secara akurat.
Ini adalah masalah menarik yang ditemukan oleh penelitian pada 2017. Penelitian ini menyebutkan orang yang kekurangan tidur, termasuk karena begadang, tidak dapat membaca ekspresi halus pada wajah di dalam foto.
Mereka dapat mengidentifikasi emosi yang sangat terlihat, seperti ketakutan dan kemarahan. Hanya saja ketika melihat senyuman atau bibir yang berkerut, mereka tidak dapat mendeteksinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia