Suara.com - Seorang balita bernama McKenna 'Kenni' Shea Xydias akhirnya sembuh dari kanker ovarium langka yang sudah diidapnya bahkan saat masih berusia 2 tahun.
Dia didiagnosis pada akhir Februari lalu. Sebelumnya pada akhir Januari, gejala yang dialami Kenni antara lain demam tinggi dan perut membengkak.
Melansir Daily Mail, Kenni didiagnosis dengan tumor kantung kuning telur ganas (yolk-sac tumor) tahap III. Tumor langka itu muncul dari sel-sel yang melapisi kantung kuning telur embrio. Beberapa tumor kanker ditemukan di perutnya, satu di dekat hatinya, dan lainnya berukuran 14 sentimeter di ovarium kanannya.
Menurut Rumah Sakit Anak Cincinnati, ini paling sering ditemukan pada anak-anak antara usia 1 dan 2 tahun. Sebagaimana kasus langka pada umumnya, ini pun disebut sangat jarang terjadi.
"Ini sangat, sangat langka," Dr Robert Wenham, ketua departemen Onkologi ginekologi di Moffitt Cancer Center di Tampa, Florida.
Kanker ini hanya menyumbang sekitar satu persen dari semua keganasan kanker ovarium.
Tumor kantung kuning telur melapisi kantung kuning telur embrio dan sel-sel ini biasanya menjadi ovarium atau testis. Biasanya ditemukan di ovarium, testis, atau daerah sacrococcygeal, yakni bagian bawah tulang belakang.
Di dalam testis, gejala yang muncul biasanya terjadi pembengkakan yang terlihat, tidak nyeri, dan kencang. Sedangkan di ovarium pembengkakannya tidak terlihat sehingga tumor dapat tumbuh sangat besar sebelum diketahui.
Untuk tumor di daerah sacrococcygeal, dapat dilihat sebagai pembengkakan pada bokong yang sering disalahartikan sebagai memar atau infeksi.
Baca Juga: Dikira Hanya Kembung, Wanita Ini Kaget Saat Didiagnosis Idap Kanker Ovarium
Beberapa hari setelah diagnosis, Kenni langsung menjalani operasi untuk mengangkat ovarium kanannya dan lima inci dari usus kecilnya.
Pada akhir Februari, Kenni memulai kemoterapi. Dia menjalani empat tahapan yang masing-masing berlangsung lima hari.
"Setelah kemoterapi putaran pertama, rambutnya mulai rontok," kata ibu Kenni, Meagan.
"Dia mengalami mual, nafsu makannya tidak begitu baik, dan dia sering muntah," sambungnya.
Akhirnya, pada 12 Juni kemarin Kenni dinyatakan sembuh dari kanker ovarium ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah