Suara.com - Penting Banget, Ketahui 7 Manfaat Polistiren Sebagai Kemasan Makanan
Polistiren merupakan bahan plastik serbaguna yang kerap digunakan untuk kemasan produk makanan. Di Indonesia, polistiren kerap disamakan dengan styrofoam.
Makanya tak heran, kemasan berbahan dasar polistiren kerap dipandang sebelah mata, entah itu dianggap tidak sehat atau tidak ramah lingkungan.
Tapi, apa demikian? Dilansir Suara.com dari berbagai sumber, berikut tujuh manfaat kemasan makanan dari polistiren.
1. Tidak berpori dan higenis
Sejak disetujui FDA (Badan POM AS) pada 1958 untuk kotak makanan, polistiren telah menjadi faktor penting dalam memelihara kebersihan penjual makanan. Misal, daging dan unggas serta makanan hasil laut lainnya kerap dikemas dalam polistiren guna mencegah kebocoran cairan dan bakteri yang dapat membahayakan.
2. Ringan
Sekitar 95 persen sampai 98 persen busa polistiren berisi udara. Hal tersebut dapat meminimalkan biaya transportasi dan angka kerusakan. Sementara produk kemasan berbasis serat yang dianjurkan sebagai alternatif memiliki berat rata-rata 1,5 sampai 4 kali lipat.
3. Mudah diolah
Baca Juga: Kenali Stiren, Zat Pada Kemasan Makanan yang Katanya Berbahaya
Polistiren adalah bahan termoplastik yang murah dan mudah diolah serta menyediakan kejernihan optik yang baik, sangat mengkilap dan memiliki stabilitas dan kekokohan.
4. Efektif untuk keamanan pangan
Di dalam kemasan polistiren, makanan panas akan tetap panas. Makanan dingin akan tetap dingin, dan bahan segar akan tetap segar. Hal ini dikarenakan sifat isolasi polistiren yang baik dan mampu menjaga suhu makanan yang berperan dalam menjaga keamanan pangan.
5. Masa penyimpanan lebih lama
Dari semua makanan yang dihasilkan di seluruh dunia, sekitar sepertiganya terbuang dalam rantai pasokan makanan. Tapi kemasan polistiren dapat mengurangi kasus makanan terbuang dengan melindungi dan menjaga keawetan makanan selama perjalanannya dari usaha pertanian sampai disajikan di meja makan.
6. Kuat dan tahan lama
Saat diproses, polistiren mengalami ekspansi antar 40 sampai 50 kali dari volume semula dan mengubah udara menjadi bahan kuat dan berdaya guna.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan