Tetapi, Huda mengaku tidak dapat menangani otot tegang karena lelah. Menurutnya masalah otot adalah bidang yang berbeda. Ia juga tidak dapat menangani pasien yang menderita penyakit dalam.
Praktik pijat Bang Udin ini memang sudah dianggap 'legendaris'. Pelanggannya pun tidak terbatas hanya dari Yogyakarta. Bahkan, pada beberapa kesempatan Huda sempat menangani pelanggan dari luar negeri, salah satunya dari Arab Saudi serta Belanda.
"Banyak, dari daerah Arab Saudi saja banyak," ujar Huda. Ia mengaku tidak tahu dari mana para pelanggan luar daerah tersebut tahu jasa praktik pijatnya ini.
Dalam sehari, Huda bisa menangani sekitar puluhan hingga ratusan pelanggan. Mereka (para pelanggan, -red) datang dari berbagai daerah.
Seperti salah satu pelanggan bernama Haidan, yang mengalami tangan serta kaki terkilir akibat bermain bola. Ia datang bersama ibunya, Sri, ke tempat praktik pijat Bang Udin pada Jumat (21/6/2019) siang.
Sri menceritakan dirinya mengetahui praktik pijat Bang Udin ini dari adiknya yang sejak dulu sudah menjadi pelanggan setia.
"Adik saya dulu pelanggan. Karena dulu adik saya main hoki, dia sering olahraga. Jadi kan sering jatuh-jatuh gitu, nah, dia sering ke sini," tutur Sri saat sedang menunggu antrian.
Tak berapa lama kemudian, Haidan diperiksa oleh Huda. Tidak ada satu menit, kaki dan tangan Haidan yang terkilir sudah disembuhkan oleh Huda.
Haidan mengungkapkan setelah beberapa saat diperiksa rasa sakit di tangan dan kakinya sudah terasa lebih baik.
Baca Juga: Mudik Jauh Bikin Nyeri Tulang Belakang? Ini 5 Gerakan untuk Meringankan
"Tadinya digerakin kayak gini masih sakit, sekarang udah mendingan. Kakinya udah enggak (sakit)," tutur Haidan sambil menggerakkan tangan kirinya.
Selama ini, Huda tidak mematok tarif untuk pelanggan-pelanggannya. Ia mengungkapkan hanya ingin membantu orang-orang yang membutuhkan keahliannya.
"Seikhlasnya sih. Saya seikhlasnya," kata Huda.
Bahkan ketika banyak orang yang menginginkan Huda untuk membuka praktik di kota mereka, ia menolaknya. Sebab Huda ingin menjalankan pesan mendiang ayahnya.
"Bapak soalnya pesannya sebelum meninggal, 'bantulah wong Jogja'. Kalau saya ngejar Jakarta, bisa sebenarnya. Tapi kan saya enggak mau," jelasnya lagi.
Huda menceritakan berencana untuk menurunkan keahlian tersebut kepada putra pertamanya. Tetapi ia belum tahu bagaimana cara mengajarkannya pada buah hatinya itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental