Suara.com - Tinggal dengan Mertua, Perempuan 3 Kali Lebih Besar Kena Serangan Jantung.
Keputusan pasangan yang sudah menikah untuk mandiri dimulai dengan pindah dari rumah orang tua. Namun, tidak sedikit yang belum siap dan memilih untuk tinggal dengan mertua.
Namun ternyata, mengaitkan dengan pasangan tinggal dengan mertua menunjukkan sebuah penelitian mengungkapkan bahwa hal itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan perempuan.
Dilansir dari dailymail, para ilmuwan mengatakan bahwa perempuan memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk menderita penyakit jantung serius apabila tinggal satu atap dengan ibu mertua.
Hal mendasar yang menyebabkan risiko tersebut adalah stres. Stres tersebut diakibatkan tuntutan perempuan yang harus menjadi istri, ibu, serta anak sekaligus.
Sementara dalam penelitian berbeda, serangan jantung juga menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi perempuan dibandingkan laki-laki. Pasalnya, risiko kematian perempuan setahun setelah mengalami serangan jantung lebih besar daripada laki-laki.
Dilansir dari Science Daily, sebuah tim ahli di Technical University of Munich (TUM) telah menguak bahwa pada satu tahun pertama setelah perempuan terkena serangan jantung, mereka mendapat risiko kematian yang jauh lebih tinggi daripada laki-laki.
Para ilmuwan pun mendesak dokter untuk memberikan dukungan intensif kepada pasien perempuan dengan riwayat serangan jantung, terutama pada 365 hari (setahun) pertama setelah kejadian.
Mengapa serangan jantung pada perempuan begitu riskan?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Romy Ubrich, dengan mengumpulkan data 4.100 peserta dalam ISAR-RISK dan ART, ada beberapa faktor yang menyebabkan risiko kematian pada perempuan yang kena serangan jantung lebih tinggi pada satu tahun pertama daripada laki-laki. Berikut penjelasannya dilansir Hello Sehat.
Baca Juga: Kondisi Makin Membaik, Wali Kota Risma Tagih Laporan Kepala OPD
1. Perempuan yang berusia 10 tahun lebih tua dari laki-laki lebih cenderung mengalami infark (perubahan sirkulasi darah yang menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen dalam darah). Selain itu, memiliki riwayat penyakit lain seperti diabetes juga memengaruhi.
2. Serangan jantung pada perempuan jarang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah lokal, melainkan karena penyakit arteri koroner. Wanita Lebih berisiko menderita penyakit arteri koroner, apalagi setelah menopause. Faktanya, seorang perempuan yang berusia 50 tahun berisiko mengembangkan penyakit ini sebesar 40 persen dan menyebabkan kematian sebesar 31 persen.
3. Kemungkinan meningkatnya depresi pada perempuan. Menurut, Prof. Georg Schmidt, seorang ahli jantung di unit pengobatan internal di Rumah Sakit Universitas TUM, Rechts der Isar, penyebab sosial memainkan peran penting.
Dalam kehidupan sehari-hari, perempuan sering menghadapi harapan yang berbeda setelah serangan jantung daripada laki-laki. Mereka diharapkan mulai ‘berfungsi’ lagi lebih cepat, yang berarti mereka mengalami tekanan yang lebih besar,” kata Georg Schmidt.
Adanya perbedaan biologis seperti pembuluh darah kecil perempuan yang meningkatkan risiko komplikasi selama angioplasti (prosedur untuk membuka penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah jantung).
Bagaimana menurut Anda, mungkinkah perempuan 3 kali lebih besar untuk menderita penyakit jantung serius apabila tinggal satu atap dengan ibu mertua?
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental