Suara.com - Belakangan informasi tentang bahaya merebus air sebanyak 2 kali atau lebih bikin heboh di Facebook. Beberapa pengguna membagikan informasi tidak boleh merebus kembali air yang sudah matang atau mendidih.
Salah satunya Widia Khoerudin. Dia membagikan informasi bahwa dirinya sering merebus kembali air di dalam termos ketika membuat mie instan. Kini, ia pun menyadari bahwa kebiasaannya tersebut ternyata buruk.
Tetapi, apakah benar merebus air yang sudah matang dua kali atau lebih bisa berbahaya untuk kesehatan kita?
Sebenarnya bahaya merebus air lebih dari satu kali sudah lama menjadi perdebatan. Melansir dari snopes.com, pada dasarnya merebus air sama halnya mendidihkan senyawa kimia di dalamnya lalu menguap dan melarutkan gas.
Jika air direbus terlalu lama, bisa merusak senyawa kimia dan meningkatkan bahan kimia tertentu di dalam air. Bahan kimia ini bisa termasuk arsenik, nitrat dan fluorida.
Bahkan mineral yang sehat bagi tubuh kita pun bisa berbahaya ketika terkonsentrasi, seperti garam kalsium yang dapat menyebabkan batu ginjal dan batu empedu jika dikonsumsi berlebihan.
Intinya, proses penguapan dan konsentrasi saat merebus air itulah yang kemungkinan besar merusak dan membentuk bahan kimia tertentu dalam air.
Merebus air hingga mendidih menyebabkan penguapan tetapi juga meninggalkan kotoran yang lebih berat sehingga kemungkinan besar larut dalam air karena meningkatkan konsentrasi senyawa kimianya.
Proses itulah yang akhirnya bisa meningkatkan konsentrasi bahan kimia beracun arsenik, nitrat dan fluorida dalam air minum Anda.
Baca Juga: Terasa Seperti Mabuk, Wanita Ini Ternyata Keracunan Implan Payudara
Arsenik
Arsenik adalah bahan kimia beracun yang bisa ditemukan dalam persediaan air publik maupun air tanah. Keracunan arsenik adalah masalah kesehatan utama di tempat-tempat seperti Bangladesh.
WHO telah menyatakan seseorang bisa mengalami masalah kesehatan kronis jikan bahan kimia arsenik ini terkonsentrasi hingga 50 liter.
Nitrat
Nitrat adalah bahan kimia yang terbentuk secara alami dan mengandung ion nitrat. Bahan kimia ini memang biasa ditemukan dalam air.
Ketika nitrat terkena suhu tinggi, bahan kimia ini bisa berubah menjadi nitrosamin yang bersifat karsinogenik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit