Suara.com - Beberapa hari lalu artis senior Ade Irawan sempat dikabarkan kritis. Dewi Irawan, anak Ade Irawan pun akhirnya angkat bicara mengenai penyakit yang diderita ibunya.
Dewi Irawan mengatakan ibunya yang berusia 82 tahun itu sudah lama menderita penyakit jantung dan sudah 2 kali ganti klip. Ia membenarkan Ade Irawan sempat menjalani perawatan di ruang intensif di Rumah Sakit Fatmawati.
"Sakitnya jantung saja sih ya jadinya karena ditambah sudah tua," ujar Dewi Irawan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2019).
Saat itu Ade Irawan mengalami serangan jantung ringan hingga mendapat tindakan penyedotan cairan di bagian jantungnya.
"Umurnya sudah 82 tahu sih. Kita waktu pas awal kejadian masuk ke IGD karena dia ngerasa sesak. Kalau di situ sih ditulisnya ada serangan jantung ringan, terus saya anterin ke IGD di Fatmawati," tambahnya.
Sejauh ini banyak orang mengira gejala awal serangan jantung adalah nyeri dada. Padahal tidak semua pasien dari segala usia merasakan gejala serangan jantung yang sama.
American Heart Association dilansir dari Memorial Care pun ingin meningkatkan kesadaran orang terhadap gejala serangan jantung, terlebih wanita. Karena, penyakit jantung ini justru penyebab utama kematian wanita di Amerika Serikat.
Menurut dr. John N. Bahadorani, gejala serangan jantung pria dan wanita berbeda. Bahkan gejala serangan jantung antara wanita muda dan lansia di atas 50 tahun pun berbeda.
Sebenarnya ada beberapa gejala serangan jantung wanita dan pria yang mirip. Tetapi, wanita bisa mengalami gejala lain yang perlu diwaspadai.
Baca Juga: Idap Penyakit Jantung, Ade Irawan Beraktivitas Pakai Kursi Roda
Misalnya, tiba-tiba kelelahan, napas pendek, gangguan pencernaan, sakit punggung, sensasi terbakar di dada dan perasaan sakit secera keseluruhan tanpa nyeri dada.
Sementara dilansir dari hellosehat.com, wanita di atas 50 tahun akan mengalami gejala serangan jantung lain akibat menopause dan kadar estrogen yang menurun.
Sebab, hormon estrogen dipercaya dapat melindungi kesehatan jantung setelah menopause. Jadi ketika wanita memiliki risiko jantung lebih tinggi harus berhati-hati pada kesehatan jantungnya ketika memasuki masa menopause.
Lalu wanita di atas 50 tahun ini akan mengalami gejala serangan jantung seperti nyeri dada serius, berkeringat, detak jantung tidak teratur hingga diperlukan pemeriksaan yang teratur.
Berita Terkait
-
BRUK! Lansia Jatuh dari Lantai 30 Apartemen di Pademangan Jakut, Tubuhnya Timpa Mobil
-
4 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik untuk Lansia, Nggak Bikin Lecet dan Nyeri
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal
-
Pelatihan Gratis Perawat Lansia: KemenPPPA Kirim Caregiver ke Singapura, Gaji Dua Digit
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!