Suara.com - Menurut Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN), sekitar 2miliar orang di dunia menderita beberapa bentuk kekurangan gizi atau kekurangan nutrisi yang tepat. Sayangnya sebagian besar dari mereka adalah anak-anak.
Kekurangan gizi atau malnutrisi telah menjadi penyebab kematian pada 2,6 juta anak per tahunnya, melansir INSIDER.
Malnutrisi dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk kekurangan makanan, masalah dengan kesehatan mental, penyakit tertentu, kemiskinan dan lainnya.
Kekurangan nutrisi yang tepat juga menyebabkan banyak masalah kesehatan. Sehingga penting untuk mendeteksi adanya masalah kekurangan gizi pada Si Kecil sebelum terlambat.
Berikut cara mendiagnosisnya:
1. Perubahan berat badan adalah tanda besar malnutrisi
Menurut NHS, tanda malnutrisi terbesar adalah penurunan berat badan yang tidak disengaja. Jumlah penuruan yang disebut di sini jika sang anak kehilangan 5% hingga 10% dari berat badan dalam tiga hingga enam bulan.
Ini bisa menjadi tanda kekurangan gizi, meskipun perlu dicatat bahwa penurunan berat badan yang cepat bisa menjadi tanda berbagai kondisi kesehatan dan itulah sebabnya dokter sering mempertimbangkan faktor-faktor lain.
Meskipun penurunan berat badan sering terjadi pada malnutrisi, tetapi juga mungkin untuk menambah berat badan atau diklasifikasikan sebagai obesitas saat mengalami malnutrisi.
Baca Juga: Malnutrisi, 85 Ribu Anak di Yaman Meninggal karena Gizi Buruk
"Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak kalori tetapi tidak makan cukup atau jumlah nutrisi yang tepat, itu dapat menyebabkan kekurangan gizi," terang Heather A. Eicher-Miller, seorang profesor di Departemen Ilmu Nutrisi di Universitas Purdue.
2. Kemungkinan mengalami masalah gigi
"Keretakan yang tidak akan sembuh di sudut mulut seorang anak (atau orang dewasa) dapat mengindikasikan kekurangan zat besi atau vitamin B (riboflavin)," kata Julie Cunningham , seorang ahli diet terdaftar dan pendidik diabetes bersertifikat yang berbasis di North Carolina.
Ini dapat menunjukkan jenis infeksi lain juga, seperti sariawan.
"Gusi yang berdarah atau sering memar dapat mengindikasikan kekurangan vitamin C," kata Cunningham.
3. Selalu sakit
Berita Terkait
-
Pemulihan Bertahap RSUD Muda Sedia: Kapan Layanan Operasi dan Rawat Jalan Kembali Normal?
-
Derai Tangis di RS Polri, Keluarga Menanti Identitas 22 Korban Terra Drone
-
RS Kapal Terapung IKA Unair Siap Dikerahkan ke Aceh, Waspada Penyakit Pascabanjir
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Studi Ungkap Alasan Kita Ikut Merasa Sakit saat Melihat Orang Terluka
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!