Suara.com - Bagi kebanyakan orang, mi instan adalah makanan yang perlu distok di rumah. Apalagi cara membuatnya yang mudah dan tak membutuhkan lama, membuat mi instan kerap jadi pilihan saat lapar.
Tak sedikit pula yang menambahkan sayur ke dalam semangkuk mie instan untuk meningkatkan nilai gizinya. Namun, benarkah semua masalah akan selesai dengan cara ini?
Tidak, makan mie instan bisa berdampak buruk pada kesehatan, bahkan berisiko mengancam jiwa. Berikut beberapa alasan mengapa mie instan buruk untuk kesehatan seperti yang dilansir dari medicaldaily.
1. Susah dicerna
Sistem pencernaan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk memecah mie instan. Hal ini akan mengganggu kadar gula darah dan pelepasan insulin jika dikonsumsi terlalu cepat.
Selain membuat pencernaan lebih lambat, sering mengonsumsi mi instan terlalu sering bisa menyebabkan paparan berlebihan dari butiran hidroksanisol dan tt-butil hidrokuinon, dua bahan pengawet yang bisa menyebabkan kecemasan, asma, dan diare.
2. Risiko penyakit jantung
Dalam penelitian sebelumnya yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition diketahui bahwa orang yang mengonsumsi mi instan dalam jumlah berlebihan memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami sindrom metabolik, serangkaian gejala termasuk tekanan darah tinggi, kadar kolesterol HDL rendah, dan risiko tinggi terhadap penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
3. Mengandung banyak garam
Mi instan mengandung banyak garam yang berujung pada masalah kesehatan. Seperti yang diungkapkan dalam penelitian di jurnal American Journal of Hypertension pada 2014 bahwa konsumsi natrium merupakan salah satu faktor utama dalam tingkat yang tinggi dalam 23 studi kasus terakhir.
Baca Juga: Jangan Makan Mie Instan Setiap Hari, Ini Dampaknya Bagi Tubuh
Natrium berlebih juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Berita Terkait
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal