Suara.com - Plester Mulut saat Tidur ala Andien Tuai Pro Kontra, Ini Kata Ahli.
Tidur dengan mulut diplester ala penyanyi Andien viral dan menjadi perbincangan hangat mengenai dampaknya sendiri bagi kesehatan.
Dalam unggahan Instagram Story-nya, Andien menyebutkan bahwa tidur dengan plester mulut bermanfaat bagi kesehatan. Dengan cara ini, tubuh akan dibiasakan untuk melakukan nose breathing alias bernapas menggunakan hidung.
Andien dan keluarga tengah memulai kebiasaan untuk tidur dengan plester mulut. Netizen pun memberikan banyak komentar mengenai unggahannya ini, ada yang menyetujui dan adapula yang menolak dengan menganggapnya berlebihan alias membahayakan. Sebenarnya berbahayakah plester mulut saat tidur ini, simak penjelasannya menurut para ahli.
Ternyata pernyataan tersebut sejalan dengan apa yang ditulis oleh seorang dokter gigi di California, sekaligus pengampu laman askthedentist.com, Mark Buhenne dilansir Hello Sehat.
Menurut Mark, menggunakan plester mulut ketika tidur “memaksa” tubuh Anda menggunakan hidung untuk bernapas. Sebab, seseorang memiliki kecenderungan untuk bernapas melalui mulut ketika ia tidur.
Bernapas dengan hidung inilah yang diketahui lebih bermanfaat bagi kesehatan dibandingkan jika Anda bernapas menggunakan mulut.
Meminimalisir bau mulut
Dari sisi kesehatan gigi, bernapas menggunakan mulut bisa membuat mulut Anda kering dan menyebabkan bau mulut. Belum lagi risiko penyakit gusi atau gigi berlubang. Bernapas dari hidung, bisa meminimalisir risiko ini.
Baca Juga: Andien Aisyah Tidur dengan Mulut Dilakban, Apa Manfaatnya?
Manusia memang memiliki dua cara untuk bernapas. Menggunakan mulut dan menggunakan hidung. Namun, saat Anda bernapas menggunakan hidung, udara yang masuk ke dalam tubuh akan lebih bersih dibandingkan jika Anda bernapas menggunakan mulut.
Menurut Mark Courtney, seorang terapis pernapasan di American Lung’s Association, udara yang masuk ketika bernapas melalui hidung akan tersaring oleh bulu hidung. Selain itu, udara juga lebih hangat dan lembap. Kualitas udara seperti inilah yang tidak bisa Anda dapatkan ketika bernapas melalui mulut.
Bernapas melalui hidung meningkatkan kemampuan otak
Selain mendapatkan kualitas udara yang lebih baik, bernapas melalui hidung alias nose breathing juga diketahui dapat meningkatkan kemampuan memori otak.
Dalam sebuah penelitian sebagaimana dimuat dalam The Journal of Neuroscience menjelaskan bagaimana pernapasan, khususnya bernapas dari hidung, berperan penting dalam kemampuan memori seseorang.
Dibandingkan dengan bernapas dari mulut, nose breathing dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengenali atau mengingat kembali sebuah memori.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja