Suara.com - Jangan Cemas, Kemenkes Sebut Hepatitis A Bisa Sembuh dengan Istirahat
KLB Hepatitis A yang terjadi di Pacitan sempat membuat masyarakat was-was. Meski begitu, Kemenkes menyebut masyarakat tak perlu cemas karena penyakit hepatitis A bisa sembuh dengan mudah.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, mengatakan penyakit Hepatitis A bisa sembuh bila dikelola dengan baik.
"Penderita Hepatitis A bisa sembuh kembali sempurna bila dikelola dengan baik, yaitu orang harus istirahat, memakan makanan yang cukup, makanan yang dikurangi lemaknya, tentunya karena itu akan memperberat fungsi hati, dan memastikan daya tahan tubuh meningkat bisa dengan vitamin dan menurunkan deman dengan obat pereda demam. Tidak ada obat spesifik, hanya istirahat dan obat yang sudah ada," katanya, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Ia menyebut data terbaru pasien KLB Hepatitis A di Pacitan mencapai kurang lebih 1.110 kasus. Penyebab utamanya adalah virus yang ditularkan melalui berbagai media, termasuk air sungai yang tercemar.
“Kami melihat ada persoalan dengan sumber air bersih di sana, juga dengan kebiasaan masyarakat dalam mengolah makanan. Kemudian ada juga kebiasaan masyarakat mengkonsumsi makan tertentu saat bulan puasa yaitu cincau yang diolah dengan air tidak bersih,” katanya.
Untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan, posko kesehatan masih siaga di sana dan memberikan pelayanan di daerah kejadian hepatitis A.
Selain itu, ada pula kasus hepatitis di Trenggalek yang kejadiannya lebih dahulu daripada di Pacitan dan telah tertangani. Sampai sekarang jumlah kasus hepatitis A di sana sebanyak 134 kasus.
Anung mengimbau kepada masyarakat khususnya orangtua dan guru untuk memastikan anak-anak jangan jajan sembarangan. Anung juga meminta kepada pendatang dari luar Pacitan dan Trenggalek yang akan berkunjung ke dua daerah tersebut kondisi tubuh dalam keadaan fit.
Baca Juga: Ini 3 Seputar Hepatitis yang Wajib Kamu Ketahui!
"Siapa pun boleh berkunjung ke sana (Pacitan dan Trenggalek) hanya untuk dipastikan kondisi tubuh harus fit. Penularan hepatitis A melalui kotoran dan makanan. Kalau mengkonsumsi makan harus dipastikan makan bersih dan sehat," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia