Suara.com - Diet Karnivora Diklaim Bisa Obati Penyakit Autoimun, Benarkah?
Seorang ahli mengklaim bahwa mengikuti diet karnivora membantu mengobati penyakit autoimun. Apa buktinya?
Dilansir Medical Daily, klaim ini berdasarkan penelitian yang menyebut kondisi kesehatan pasien juvenile rheumatoid arthritis (JRA) membaik setelah mengikuti diet karnivora,pola makan yang hampir seluruh menunya terdiri dari daging.
Praktisi kedokteran dari Institute of Functional Medicine, Dr. Paul Saladino, mengatakan bahwa diet karnivora secara signifikan bermanfaat bagi mereka yang menderita penyakit autoimun.
Menurutnya, makanan adalah bagian besar dari akar penyebab penyakit.
Ia pertama kali tertarik pada diet karnivora setelah mendengar Jordan Peterson berbicara tentang putrinya, Mikhaila, yang menderita juvenile rheumatoid arthritis (JRA), yang merupakan penyakit radang autoimun. Jordan Peterson merupakan penggagas diet karnivora yang berasal dari Amerika Serikat.
Saladino mengklaim bahwa ia terkejut ketika ia mendengar bahwa kondisi Mikhaila membaik dan dia benar-benar sembuh dari JRA dan depresi karena mekanisme imunologis dan peradangan bersamaan yang disebabkan oleh pola makan semua daging.
Saladino kemudian berpikir bahwa mungkin memakan hewan lebih baik dari tanaman untuk manusia, karena tanaman diketahui dapat memicu gejala penyakit autoimun melalui berbagai mekanisme.
Saladino juga melihat karya Dr. Steven Gundry, penulis buku 'The Plant Paradox,' untuk menguraikan pengetahuannya tentang efek memakan tanaman bagi manusia. Dia menemukan bahwa lektin, protein nabati yang kadang-kadang disebut sebagai protein pengikat glika atau protein lengket, berikatan dengan molekul gula pada permukaan sel.
Baca Juga: 4 Manfaat Pola Makan Vegan untuk Kesehatan Jantung
Mereka kemudian akan mengganggu penyerapan nutrisi di dinding usus dan secara negatif mempengaruhi mikrobioma usus dengan menggeser keseimbangan flora bakteri. Saladino menyimpulkan bahwa manusia, sebagai mamalia, lebih baik mengikuti diet semua daging daripada makan makanan nabati.
Namun, daging, yang mengandung jumlah metionin yang sangat tinggi, dilaporkan memperpendek umur tikus lab dalam beberapa penelitian. Studi lanjutan menemukan bahwa bukan metionin yang menyebabkan umur tikus lab yang berkurang tetapi ketidakseimbangannya dengan glisin dalam makanan.
Karena diet karnivora menawarkan metionin, glisin, dan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh, Saladino merekomendasikan diet ini kepada mereka yang menderita penyakit autoimun.
Saladino menambahkan bahwa diet karnivora hidung-ke-ekor dapat dioptimalkan dengan mengamatinya dengan puasa intermiten atau rejimen puasa berkala. [Rosalin Febriyanti]
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas