Suara.com - Sebanyak 1,6 miliar orang di dunia diperkirakan berisiko mengalami gangguan tiroid, dan sekitar ratusan juta orang hidup dengan gangguan tiroid saat ini. Indonesia yang menempati posisi sebagai negara dengan gangguan tiroid tertinggi di Asia Tenggara, memiliki sedikitnya 17 juta pasien gangguan tiroid.
Hampir 60% dari mereka saat ini yang hidup dengan gangguan tiroid tidak terdiagnosis, dan bisa jadi mereka berjuang sia-sia melalui kehidupan sehari-hari tanpa mengetahui akar masalah dari gejala-gejala yang mereka rasakan.
Dr. dr. Fatimah Eliana, SpPD-KEMD, dokter ahli endokrin, menjelaskan bahwa masalah kesehatan ini menjadi tantangan serius dan akan terus meningkat setiap tahunnya. Hal itu ditandai dengan bertambahnya kasus penyakit tidak menular, termasuk gangguan tiroid. Gangguan tiroid bahkan menempati urutan kedua terbanyak dalam daftar penyakit metabolik setelah diabetes melitus dan banyak diderita oleh perempuan usia produktif dan anak-anak.
"Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali berbagai jenis gangguan tiroid, gejala-gejala, melakukan deteksi dini, serta yang paling penting menjaga pola hidup sehat," ungkap dokter Fatimah.
Gangguan tiroid pada anak dapat terjadi sejak janin dalam kandungan atau baru muncul seiring pertambahan usia. Retardasi mental akibat hipotiroid kongenital bisa dicegah jika hipotiroid kongenital terdiagnosa sangat dini dan pengobatan dimulai sedini mungkin.
"Untuk itu, tindakan pemeriksaan tiroid pada ibu hamil serta skrining hipotiroid kongential (SHK) pada bayi baru lahir dapat menjadi tindakan preventif terhadap gangguan tiroid," sambungnya.
Di tempat yang sama, Dr. Andi Nanis Sacharina, SpA (K), dokter ahli endokrin anak yang turut hadir sebagai pembicara, menegaskan bahwa hormon tiroid pada anak-anak memiliki fungsi penting dalam perkembangan dan pertumbuhan otak pada masa emas pertumbuhannya.
"Maka, pemeriksaan kesehatan secara berkala dan menjaga kebersihan lingkungan penting dilakukan sebagai upaya pencegahan," tandasnya.
Baca Juga: Rachel Amanda Sembuh dari Kanker Tiroid, 3 Makanan ini Harus Dihindari
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang