Suara.com - Lima Alasan Mengapa Sebaiknya Bayi tak Tidur Pakai Bantal.
Saat membeli perlengkapan bayi baru lahir, bantal adalah salah satu yang tak terlupakan bagi banyak ibu, khususnya di Indonesia. Bahkan, berbagai bantal tersedia, mulai dari ukuran, berbagai bahan dasar dan kegunaan.
Namun, tahukah Anda jika tidak seperti apa kita pikirkan, bantal bukanlah kebutuhan untuk bayi baru lahir. Bahkan sebuah penelitian menyarankan agar bayi Anda dijauhkan dari bantal selama dua tahun pertama setelah lahir.
Nah, berikut adalah beberapa alasan mengapa bantal tak perlu bagi bayi, dilansir The Health Site.
1. Ini bisa menyebabkan bayi kekurangan napas
Jika Anda berpikir tidur dengan disangga di atas bantal akan membantu bayi Anda tidur lebih baik, Anda salah. Kepala lembut bayi Anda bisa tenggelam ke dalam bantal yang dapat meningkatkan kemungkinan mereka mengalami SIDS. Selain itu, lubang hidung kecil bayi bahkan bisa tertutup bantal dan membatasi aliran udara ketika bayi memindahkan kepala dari satu sisi ke sisi lain.
2. Ini meningkatkan risiko SIDS atau Sindrom Kematian Bayi Mendadak
Selain kekurangan napas, bantal meningkatkan risiko SIDS dalam berbagai cara. Ada berbagai jenis bantal yang dijual di pasaran untuk bayi. Misalnya, bantal yang diisi dengan spons atauthermocol beads, yang bisa terlepas tanpa disengaja, itu bisa menyebabkan tersedak. Juga, bantal tapal kuda yang digunakan secara tradisional untuk menopang kepala yang lembut dapat membatasi gerakan pada bayi Anda.
3. Dapat menyebabkan panas berlebih
Sebagian besar bantal bayi memiliki sarung bantal menarik yang biasanya terbuat dari poliester atau kain selain kapas. Ini bisa meningkatkan panas di bawah kepala dan menyebabkan fluktuasi suhu dalam tubuh. Keringat berlebih atau panas akibat sarung bantal dapat menyebabkan kondisi yang disebut hipertermia yang fatal dan mengancam jiwa.
Baca Juga: Jaga Psikis Anak, Keluarga Sebut Nunung Sakit ke Si Bungsu
4. Bisa membuat leher terkilir
Kebanyakan bantal bayi berbulu dan tidak rata. Ini sebenarnya bisa sebabkan leher bayi keseleo atau terkilir saat tidur berjam-jam.
5.Kepala datar atau peyang
Tidur di bantal lembut terlalu lama dapat menimbulkan sindrom kepala datar atau peyang pada bayi karena tekanan konstan. Walaupun penting untuk meletakkan bayi telentang untuk mengurangi kejadian SIDS, ini dapat menyebabkan kelainan bentuk struktural di kepala saat menggunakan bantal untuk tidur.
Jadi saat moms belanja perlengkapan bayi, penting untuk mengutamakan hal lainnya daripada memberi aneka ragam bantal yang sebenarnya belum ia butuhkan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan