Suara.com - Ampuh dan Minim Efek Samping, Obat Kanker Atezolizumab Ditanggung BPJS?
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja memberi izin masuk Atezolizumab, metode pengobatan kanker lini kedua berbasis imunoterapi yang diklaim dapat memperbaiki kualitas hidup pengidap penyakit kanker paru dan kandung kemih.
Meski baru diperuntukkan pada pasien stadium lanjut, namun spesialis dokter penyakit dalam dari RSCM, Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, FINASIM, FACP, RSUPN mengatakan kans obat dianggap cukup menjanjikan.
"Selama ini kita mengobati kanker dengan menyerang sel kanker. Tapi ini bekerja dengan sisa imun kita yang membunuh sel kanker. Diharapkan sel imun kita dapat meminimalisir efek (negatif pengobatan) yang terjadi seperti leukosit turun, Hb turun dan rambut rontok," kata Ikhwan, menjelaskan metode imunoterapi pada pengobatan kanker.
Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Kanker Dharmais, DR. dr. Nina Kemala Sari, Sp.PD. K-Ger.MPH menambahkan, metode Atezolizumab sudah dicover dalam sistem jaminan kesehatan beberapa negara, salah satunya adalah Thailand.
Itu juga mengapa Nina berharap Indonesia akan memerapkan hal serupa dan memasukkan metode pengobatan ini ke dalam tanggungan BPJS Kesehatan.
"Di Indonesia mudah-mudahan kita harap tidak terlalu panjang prosesnya. Mudah-mudahan bisa masuk kepelayanan BPJS, kita akan berjuang bersama-sama."
Sebelumnya, Atezolizumab diklaim dapat memberikan rata-rata kesintasan hingga 13,8 bulan dan durasi respons yang panjang hingga 23,9 bulan pada pasien kanker paru NSCLC stadium lanjut yang tidak merespons pengobatan sebelumnya.
Baca Juga: Diyakini Obat Kanker, Mengkudu Tidak Boleh Dikonsumsi Orang Seperti Ini!
Sementara untuk pasien kanker kandung kemih stadium lanjut lini kedua, Atezolizumab memberikan durasi respons yang panjang hingga 21,7 bulan.
Atezolizumab juga dianggap memiliki profil keamanan yang lebih baik dengan efek samping yang lebih terkontrol dibanding pengobatan standar lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025