Suara.com - Tato tubuh sering kali menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat. Tetapi, baru-baru ini peneliti dari Jerman justru menemukan tato tubuh yang bisa mendeteksi penyakit kronis.
Peneliti Jerman telah menemukan solusi untuk seseorang mendeteksi penyakit kronis sejak dini menggunakan tato permanen. Berbeda dengan tato biasanya, tato pendeteksi penyakit ini bisa berubah warnanya tergantung dengan kondisi tubuh.
Perubahan warna tato permanen ini dianggap sebagai biomarker yang memberikan sinyal suatu penyakit dalam tubuh kita yang dipublikasikan dalam jurnal Angewandte Chemie International Edition.
Melansir dari Fox News, tato ini bisa mendeteksi kadar glukosa, pH dan albumin dalam tubuh. Sehingga memungkinkan pasien dan dokter melacak diabetes, mendiagnosis gagal hati atau ginjal dan kondisi kronis lainnya.
Penggunaan tato ini pun tak sembarangan. Peneliti telah mempraktikannya dengan menyuntikan pewarna ke dalam kulit babi dengan cara yang tak jauh beda dengan tato seperti biasanya.
Namun, pewarna yang disuntikan juga termasuk sensor sebagai biomarker. Sehingga warna tato bisa berubah sesuai kondisi tubuh.
Contohnya, sensor pH mendeteksi kisaran pH dari 5 hingga 9 yang ditandai dengan spektrum warna kuning ke biru. Warna tato yang berubah pada kisaran ini sesuai dengan seberapa asam atau basa kulit saat itu.
Lebih tepatnya, warna tato yang berubah mencerminkan level dalam cairan interstitial yang mengelilingi sel-sel dalam tubuh.
Sayangnya, peneliti belum mencoba warna tato bisa kembali seperti semula jika kondisi sudah normal atau tidak. Selain itu, peneliti juga perlu riset lebih lanjut pada manusia.
Baca Juga: Jangan Sepelekan, Flu Bisa Picu Penyakit Kronis Hingga Kematian
Di sisi lain, tato untuk deteksi penyakit kronis ini pastinya juga memiliki efek samping seiring berjalannya waktu. Namun, penelitian belum menemukan efek samping yang jelas dari tato sensor ini.
Meski begitu, peneliti berpendapat tato sensor penyakit ini mungkin juga bisa mengukur kadar elektrolit, protein hingga tingkat dehidrasi orang nantinya.
Jika nantinya tato ini sangat membantu dalam segi medis, mungkin teknologi ini bisa menggantikan tes darah dan teknologi lainnya.
Berita Terkait
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Diabetes Bukan Penyakit Orang Tua, Ini 5 Cara Simpel Biar Gen Z Gak Kena Sakit Gula
-
Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Jokowi Absen di Monas Gara-gara Panas, Ini 7 Tips Lawan Cuaca Ekstrem Bagi Pasien Penyakit Kronis
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi