Suara.com - 900 Ribu Warga DKI Jakarta Terserang ISPA, Dampak Polusi Udara?
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta merilis data terbaru terkait penyakit dan masalah kesehatan yang dialami masyarakat, periode Januari-Mei 2019.
Kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) cukup mencolok, mengingat jumlahnya yang mencapai 905.270 kasus berdasarakan laporan dari fasilitas pelayanan kesehatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, polusi udara terutama dari asap rokok menjadi penyebab tingginya kasus ISPA yang rentan dialami anak-anak.
Ia mengimbau warga melakukan langkah hidup sehat dengan melakukan CERDIK, yakni dengan Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat, Istirahat cukup, dan Kelola stres untuk menekan dampak polusi udara.
"Kami juga imbau hindari asap rokok dan jauhkan anak-anak dari paparan asap rokok," katanya, dilansir ANTARA.
Angka tersebut mengalami tren fluktuasi jika diamati dari perkembangan bulan ke bulan.
Pada Januari 2019, Dwi menyebutkan kasus ISPA mencapai 178.501 kasus, Februari (232.403), Maret (202.034), April (165.105), dan Mei (127.227).
Sedangkan selama tahun 2016 hingga 2018 kasus ISPA di ibu kota ini berturut-turut mencapai 1.801 juta, 1.846 juta, dan 1.817 juta kasus.
Baca Juga: LIPUTAN KHAS: Tercekik Polusi Udara, Pembunuh Tak Kasat Mata di Ibu Kota
Dwi menambahkan Pemprov DKI Jakarta menyediakan 12 puskesmas sebagai klinik upaya berhenti merokok (UBM) untuk membantu perokok berhenti merokok.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah karena menghasilkan emisi karbondioksida yang berbahaya bagi kesehatan.
Warga juga diimbau mengurangi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker sekali pakai ketika menderita flu, batuk atau infeksi saluran napas lainnya.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018, data penyakit yang berhubungan dengan polusi udara di DKI Jakarta di antaranya asma kambuh sebesar 52,7 persen.
Kemudian disusul ISPA balita (5,4 persen), stroke (12,2 persen), diabetes melitus lebih dari 15 (3,4 persen), dan ISPA (2,7 persen). Sisanya, pneumonia, pneumonia balita, asma, kanker, dan jantung.
Sementara itu, kualitas udara di ibu kota Jakarta pada Selasa (30/7/2019) pukul 16.00 WIB tercatat 156 masuk kategori tidak sehat dengan parameter PM2,5 konsentrasi 65,8 ug/m3 berdasarkan Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025