Suara.com - Seorang wanita berusia 46 tahun, yang tidak disebutkan namanya, mengidap penyakit autoimun langka yang menyebabkan organ intimnya melepuh.
Kasus yang diterbitkan dalam BMJ Case Reports ini melaporkan, selain mengalami pembengkakan, ia juga mengalami keluarnya cairan kuning dan rasa sakit yang luar biasa ketika ia bergerak.
Setelah diperiksa oleh beberapa dokter, akhirnya ia didiagnosis dengan pemfigus vulgaris.
Melansir Health, pemfigus adalah kumpulan gangguan autoimun yang menyebabkan lepuh pada kulit dan selaput lendir (seperti mata, hidung, mulut dan setiap bagian tubuh yang mengeluarkan lendir).
Pemfigus vulgaris adalah kasus yang paling umum, memengaruhi sekitar empat dari setiap juta orang di Amerika Utara, menurut Anthony Fernandez, MD, dokter kulit di Cleveland Clinic.
Pemfigus vulgaris secara khusus menyebabkan lepuh yang biasanya dimulai dari mulut dan kemudian dapat berpindah ke kulit dan alat kelamin.
Dokter mencatat bahwa pasien yang diperiksa ini memiliki lepuhan di mulut ketika tiba di ruang gawat darurat.
Lepuh yang disebabkan oleh pemfigus vulgaris terasa menyakitkan dan tidak gatal, tetapi mereka dapat membuat mengunyah dan menelan sangat sulit, menurut laporan National Organization for Rare Disorders (NORD).
Pemfigus vulgaris memengaruhi hampir secara eksklusif orang dewasa paruh baya dan lebih tua.
Baca Juga: Diet Karnivora Diklaim Bisa Obati Penyakit Autoimun, Benarkah?
Pada awalnya gangguan ini menyebabkan lepuh lunak, yang dapat muncul pada kulit yang sehat atau teriritasi, NIH menambahkan.
Lepuh tersebut diisi dengan cairan bening, dan ketika pecah, itu bisa menyakitkan dan berbahaya. Ini menyebabkan tubuh kehilangan cairan dan protein, dan berpotensi menyebabkan komplikasi akibat infeksi.
Berita baiknya adalah pasien dengan penyakit ini biasanya dapat melanjutkan kehidupan normal setelah mereka didiagnosis dan dirawat dengan benar.
“Kita dapat mengendalikan penyakit ke titik di mana pasien tidak memiliki apa pun yang terlihat pada kulit mereka dan dapat menjalani kehidupan sehari-hari mereka,” kata Dr. Fernandez.
Berita Terkait
-
Dari Puteri Indonesia hingga Duta Perubahan: Kisah Inspiratif Qory Sandioriva
-
Rutin ke Psikiater, Ashanty Tak Terima Disebut Sakit Jiwa
-
Qory Sandioriva 17 Tahun Lawan Autoimun, 13 Organ Diserang dan Hampir Buta
-
Anak Jadi Alasan Qory Sandioriva Bertahan 17 Tahun Lawan Autoimun
-
13 Organ Diserang dan Hampir Buta, Qory Sandioriva Bertahan 17 Tahun Lawan Autoimun
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja