Suara.com - Ilmuwan Rancang Implan Otak yang Bisa Kontrol Saraf dari Smartphone.
Tim peneliti Korea dan Amerika Serikat mengklaim berhasil menemukan perangkat implan otak kecil yang mampu mengontrol saraf hanya bermodal smartphone.
Penelitian yang diterbitkan Nature Biomedical Engineering ini meyakini alat temuan itu mampu mendeteksi dan mengobati risiko parkinson, alzheimer, kecanduan dan depresi.
"Perangkat saraf nirkabel ini memungkinkan pengobatan kronis dan neuromodulasi optik yang belum pernah dicapai sebelumnya," kata Raza Qazi Ketua Peneliti asal Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) dan University of Colorado Boulder mengutip Science Daily, Selasa (6/8/2019)
Perangkat ini semacam obat kartrid yang dapat diganti selayaknya permainan lego, berenergi rendah, tetapi memiliki koneksi selayaknya bluetooth kuat akan menargetkan neuron atau sel otak tertentu untuk diberikan pengobatan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Qazi mengatakan, teknologi ini selayaknya metode konvensional yang biasa digunakan para ilmuwan saraf. Cara kerjanya yakni melibatkan tabung logam dan serat optik untuk mengantarkan obat.
Tim gabungan ini berhasil membuat sebuah kerja revolusioner ketika menemukan perangkat yang mampu dikontrol dan diimplan dalam jangka panjang.
Obat yang bisa diganti dan diisi ulang ini sudah dirakit maupun diimplan pada otak tikus dengan memikirkan ketebalan rambut manusia.
Device ini terdiri dari mikrofluida dan LED kecil yang lebih kecil dari sebutir garam, untuk nantinya pengiriman dosis obat yang tidak terbatas karena bisa dikendalikan dari jauh oleh dokter.
Baca Juga: BJ Habibie Ulang Tahun ke-83, Tips Jaga Kesehatan Otak Ini Bisa Ditiru
Dokter ahli saraf nantinya dengan mudah mampu mengirimkan spesifikasi obat yang tepat pada hewan itu, tanpa keberadaan hewan tersebut berada di laboratorium.
"Perangkat revolusioner ini adalah buah dari desain elektronik canggih dan teknik mikro dan nano yang kuat. Kami tertarik untuk mengembangkan teknologi ini lebih lanjut untuk membuat implan otak diaplikasikan dalam bidang medis," jelas Jae-Woong Jeong, Profesor Teknik Listrik KAIST.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan