Suara.com - Nila Moeloek Siap Tegur Kantor yang Tak Punya Ruangan untuk Ibu Menyusui.
Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek sampaikan kekaguman yang luar biasa terhadap wanita karir yang juga tetap menyusui dan konsisten berikan ASI eksklusif selama enam bulan. Hal ini seolah kontradiksi terhadap aturan cuti hamil hanya maksimal tiga bulan.
"Satu sisi kami bangga perempuan maju, punya pendidikan bekerja namun ketika melahirkan menyusui cutinya cuma tiga bulan, ASI (ekslusifnya) enam bulan nggak cocok, bahkan dua tahun (masih menyusui), masa nuntut cuti dua tahun? perusahaan juga kan mau jalan," ujar Nila Moeloek dalam acara Pekan ASI Sedunia 2019 di Gedung Dr. Sujudi, Kementerian Kesehatan, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (7/8/2019)
Oleh sebab itu, kata Nila Moeloek, sudah seharusnya perusahaan juga memberikan keringanan bagi ibu menyusui seperti kelayakan tempat laktasi atau ruangan menyusui dan memerah ASI untuk nantinya disimpan.
"Kita ibu utamain kalau memerah susu kan ada beberapa botol yang mana diberikan kepada anak, ternyata yang terakhir diperah yang dikasih anak supaya yang lebih fresh yang diberikan pada bayi," tutur Nila Moeloek.
Menurut Nila Moeloek, perusahaan yang memiliki minimal karyawan 80 persen terdiri dari perempuan, maka sudah seharusnya memiliki ruang laktasi, juga memberikan waktu yang leluasa minimal satu jam untuk istirahat salat, makan, termasuk diantaranya memerah ASI.
"Jika orangnya banyak ruangannya kecil dan tidak memadai, saya pernah melihat di satu tempat seperti itu dan kami menegurnya, 'nggak bisa dong pak, ini harusnya bisa diberikan tempat lain buat mereka bisa memerah susu'," ungkapnya.
Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI juga hingga kini masih terus melakukan sejumlah langkah evaluasi dan dorongan beberapa ruang publik, termasuk perusahaan apakah sudah tersedia tidaknya ruang laktasi.
"Kalau tidak ada kita harus menegur, dan itu harus diberikan. Saya setuju, itu memang harus digemakan. Aurannya sudah ada, kalau tidak memperhatikan perempuan menyusui, 'yuk kita tutup nanti'," tutup Nila seraya berkelakar.
Baca Juga: Teliti Virus Dengue, Guru Besar FKUI Terima Penghargaan dari Menkes
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara