"ASI ini tidak disaring dan tidak dipasteurisasi, itulah sebabnya baik Food and Drug Administration atau American Academy of Pediatrics menyarankan agar tidak menggunakannya. Jika kita berbicara tentang bayi sehat yang ada di rumah dengan keluarga mereka, benar-benar tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa menyediakan ASI hasil donor secara online tidak sepenuhnya aman," kata Dr. Mandy Brown Belfort, seorang neonatologis di Brigham and Women's Hospital.
"Saya akan sangat menyarankan orang agar tidak membeli ASI secara online. Risiko utama ASI yang tidak diskrining adalah bahwa ibu bisa menularkan penyakit melalui itu, seperti HIV atau sifilis," timpal Sarah Keim, peneliti di Rumah Sakit Anak Nasional.
Apalagi, ASI yang diperah, disimpan dan dikirim secara tidak tepat juga dapat terkontaminasi bakteri.
Satu studi yang dilakukan oleh tim Keim menemukan tingkat tinggi bakteri patogen, termasuk salmonella, dalam sampel ASI yang dibeli secara online.
Dalam studi itu, para peneliti menentukan bahwa lebih dari 70 persen sampel yang mereka beli dari situs online tidak memenuhi persyaratan kesehatan ASI.
"Secara umum, mengingat risiko yang kami dokumentasikan, bukan hanya dari kontaminasi bakteri, tapi juga masalah lain yang kami saksikan pada ASI juga, sepertinya ini bukan pilihan yang baik untuk bayi mana pun," kata Keim.
Beberapa ahli kini menegaskan bahwa masalah yang menjadi fokus, bukan kelompok Facebook yang menjajakan ASI. Ibu-ibu yang tak keluar ASI-nya harus mendapat dukungan dan konsultasi terbaik seperti untuk membuat ASI mereka kembali berfungsi dan cukup sehingga mereka tidak lagi memerlukan donor ASI yang beresiko.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit