Suara.com - Pada ajang internasional World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan, pada 25-27 Juli 2019 kemarin, dua orang siswi SMAN 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, berhasil menemukan ramuan penyembuh kanker payudara.
Dua siswi tersebut adalah Aysa Aurealya Maharani dan Anggina Rafitri. Mereka membuat ramuan dari tanaman khas Kalimantan, yaitu tanaman bajakah.
Batang tanaman ini dikeringkan, dicacah lalu direbus selama 30 menit hingga mendidih dan dijadikan ramuan tanaman bajakah. Setelah itu diminum secara rutin hingga sel kanker mengecil lalu musnah.
Menurut penuturan guru pembimbing kedua siswi tersebut, Helita, ramuan ini telah berhasil memusnahkan sel tumor selama dua bulan.
Setelah diuji laboratorium, ternyata batang bajakah mengandung 40 senyawa yang diantaranya adalah saponin, terpenoid, flavonoid, alkaloid, tannin, dan steroid.
Kandungan yang paling banyak adalah antioksidan.
"Untuk ces pleng (ampuh), kandungan untuk mengatasi radikal bebas yang menyebarkan sel kanker itu lebih tinggi di bajakah," jelas Helita, melansir tayangan AIMAN, Senin (12/8/2019).
Agar lebih jelasnya, berikut penjelasan dari masing-masing kandungan di dalam tanaman bajakah.
- Saponin: sekelompok glikosida tanaman yang terbentuk secara alami, ditandai dengan sifat pembentuk busanya yang kuat dalam larutan air.
Baca Juga: Aspirin Bantu Pasien Kanker Payudara Hidup Lebih Lama, Benarkah?
Melansir Science Direct, saponin memiliki sifat anti-tumor. Sehingga sangat berkontribusi pada perawatan medis kanker dan banyak dari senyawa ini sekarang digunakan dalam praktek klinis.
- Terpenoid: berdasarkan NCBI, terpenoid merupakan senyawa yang dapat menghambat proliferasi dan metastasis sel kanker melalui berbagai mekanisme.
- Flavonoid: secara umum ada bukti bahwa banyak flavonoid memiliki efek perlindungan terhadap kanker, jelas Donato Romagnolo, PhD, seorang Profesor Ilmu Nutrisi dan Biologi Kanker di University of Arizona Cancer Center.
Ulasan Romagnolo, yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition in Gerontology and Geriatrics , menemukan bahwa bukti terkuat untuk diet flavonoid yang mengurangi risiko kanker adalah untuk kanker kolorektum dan payudara, dilansir American Institute Cancer Research.
Berdasarkan penjelasan di atas, secara langsung senyawa-senyawa yang terkandung di dalam batang bajakah mempunyai sifat anti-kanker.
Berita Terkait
-
5 Serum Vitamin C untuk Melawan Radikan Bebas bagi Kamu yang Sering di Luar Ruangan
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
4 Serum Mengandung Vitamin E untuk Lawan Radikal Bebas dan Tanda Penuaan
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan