Hampir semua klinik dokter di Singapura menggunakan sistem appointment jadi pasien sudah diberikan jadwal pasti (hari dan jam nya) untuk ketemu dokter.
Sistem ini membuat pasien tidak perlu menunggu berjam-jam untuk bisa bertemu dokter. Cukup datang pada waktu yang sudah ditentukan, dokternya akan siap menemui pasien.
Sayangnya baru sebagian rumah sakit di Malaysia juga menggunakan sistem appointment seperti di Singapura, masih banyak yang menggunakan sistem first come first serve.
Sistem ini membuat pasien cenderung berlomba-lomba datang se pagi mungkin (bahkan ada yang antri dari jam 3 subuh), untuk dapat nomor antrian seawal mungkin supaya bisa bertemu dokter duluan.
Bagi pasien yang datang agak siang, sudah pasti dapat nomor antrian ‘buncit’. Kalau sudah begini, bisa tunggu cukup lama.
Wajib bisa Bahasa Inggris
Faktanya: Tidak perlu!
Seperti yang telah dijelaskan di atas, tren orang Indonesia berobat keluar negeri sudah berlangsung selama dua dekade terakhir, hal ini membuat rumah sakit baik di Malaysia dan Singapura ‘berbenah’.
Sebagian besar dokter dan staff rumah sakit di sana bisa Bahasa Indonesia atau setidaknya Melayu. Bahkan di beberapa rumah sakit di Singapura, mereka menyediakan penerjemah yang siap menemani Anda selama proses konsul agar tidak ada salah paham.
Baca Juga: Ada Benjolan di Pita Suara, Raffi Ahmad Berencana Berobat ke Luar Negeri
Namun, tetap ada baiknya jika pasien atau pendamping yang akan menemani bisa berbahasa Inggris agar tidak ada halangan selama perjalanan.
Lebih Praktis Bawa Uang Tunai ‘Segepok’ Saat Berobat Keluar Negeri
Faktanya: Ini cukup riskan.
Pasien harus extra hati-hati jika membawa uang dalam jumlah besar dalam perjalanan. Selain membawa tunai uang berobat, sebenarnya ada opsi lainnya misal menggunakan kartu kredit atau transfer lewat bank seperti Bank Mandiri Remittance yang bisa transfer uang dari Indonesia ke Malaysia dalam 1 hari atau Bank BCA Remittance yang bisa transfer uang dari Indonesia ke Malaysia dan Singapura juga dalam 1 hari.
Berobat keluar negeri merupakan satu opsi yang bisa dipertimbangkan. Tentunya dengan mengetahui fakta di atas, Anda bisa lebih bijak dalam menentukan pilihan.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online