Suara.com - Saat ini, semakin banyak orang yang memiliki rokok elektrik atau vape karena dianggap lebih aman daripada rokok biasa.
Padahal, efek samping rokok elektrik tak jauh beda dengan rokok biasa. Bahkan, meskipun rokok elektrik pilihan Anda tidak mengandung nikotin.
Sebuah studi baru menemukan rokok elektrik bisa memiliki efek negatif pada pembuluh darah walaupun tidak mengandung nikotin.
Para peneliti dari University of Pennsylvania dalam jurnal medis Radiology telah membuktikan efek samping ini. Mereka melakukan uji MRI pada 31 orang dewasa yang sehat dan tidak merokok sebelum serta sesudah menggunakan rokok elektrik tanpa nikotin.
Peserta yang rata-rata usianya 18-35 tahun ini diminta untuk mengambil 16, 3-hit dari perangkat vape.
"Penelitian ini untuk mengevaluasi reaktivitas vaskular, mereka memperhatikan pembuluh darah peserta lalu mengukur seberapa cepat darah mengalir setelah dilepaskan," kata para peneliti, dikutip dari Fox News.
Melalui prosedur MRI multi-parametik, para peneliti memindai arteri dan vena femoralis di kaki sebelum dan sesudah setiap episode vaping untuk melihat proses fungsi vaskular berubah.
Hasilnya, para peneliti melihat ada perbedaan dalam arteri femoralis yang memasok darah ke paha dan kaki setelah satu kali vaping.
"Endotelium yang melapisi permukaan bagian dalam pembuluh darah untuk melancarkan sirkulasi darah. Setelah endotelium rusak, arteri menebal dan aliran darah ke jantung serta otak bisa terputus. Akhirnya mengakibatkan serangan jantung dan stroke," jelas peneliti.
Baca Juga: Penyakit Paru-Paru Parah, Badan Kesehatan AS Duga Dipicu Rokok Elektrik
Peneliti juga melihat rokok elektrik menyebabkan 34 persen pengurangan dilatasi arteri femoralis, 17,5 persen pengurangan aliran darah ke otak, dan 20 persen pengurangan oksigen vena.
Artinya, hasil menunjukkan bahwa ada perubahan signifikan pada lapisan pembuluh darah setelah vaping.
"Rokok elektrik diiklankan sebagai pilihan alternatif tidak berbahaya karena pengguna hanya menghirup uap air. Padahal pelarut, perasa, dan aditif yang berbasis cairan setelah penguapan tetap saja memengaruhi pernapasan dan pembuluh darah," jelasnya.
Dalam hal ini, peneliti menegaskan bahwa penggunaan rokok elektrik berpotensi jauh lebih berbahaya daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Temuan ini bahkan sudah dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan ditegaskan bahwa penggunaan vaping juga berkaitan dengan penyakit paru-paru.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!