Suara.com - Hannah Fraser adalah siswi sekolah menengah yang juga pejuang kanker langka. Namun, sebelumnya dokter sempat salah mendiagnosis penyakitnya cuma sebagai anemia.
Awalnya, Hannah mengunjungi rumah sakit dengan keluhan mudah kelelahan. Dokter lantas memberinya tablet zat besi karena menduga Hannah menderita anemia.
Namun, tablet zat besi tersebut tidak mengatasi kelelahannya. Dokter pun memutuskan meningkatkan dosis obat tablet zat besinya setelah 3 minggu.
Sayangnya, hal itu juga tidak mengatasi masalah kelelahan Hannah. Ia pun kembali mengunjungi rumah sakit dan disarankan melakukan sejumlah pemeriksaan medis, termasuk CT scan.
Setelah melakukan pemindaian, seorang perawat menghubungi keluarganya bahwa ditemukan sesuatu dari hasil pemindaian Hannah. Remaja 16 tahun yang sedang mengikuti ujian sekolah kala itu langsung dijemput oleh ayahnya menuju rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa selama ini diagnosis anemia pada Hannah ternyata salah. Hannah justru menderita jenis kanker langka, limfoma hodgkin.
"Ketika sampai di rumah sakit aku sudah langsung mengetahui penyakitku karena banyak poster kanker yang menempel di dinding," kata Hannah dikutip dari Mirror.
"Kami menunggu seorang profesor. Lalu dia memberi tahu bahwa ada tumor di sekitar batang tenggorokanku. Ia mengaku sangat yakin itu limfoma hodgkin tetapu mereka tetap melakukan biopsi," jelasnya.
Setelah biopsi, ternyata benar bahwa Hannah menderita kanker limfoma hodgkin. Ia pun harus menjalani operasi pengangkatan kelenjar getah bening, kemoterapi, dan steroid.
Baca Juga: Dikira Benjolan Rambut Biasa, Ternyata Pria Ini Derita Kanker Langka
"Aku benar-benar terkejut karena aku tidak merasakan gejala apapun sebelumnya. Seiring berjalannya waktu, rambutku semakin rontok dan gumpalan rambut menempel di bantal tidurku," katanya.
Beberapa waktu setelah menjalani pengobatan kanker, rambut Hannah mulai rontok dan wajahnya terlihat membengkak.
Namun, Hannah adalah wanita yang sangat kuat. Di tengah perjuangan melawan penyakit dengan kemoterapi, Hannah memutuskan melanjutkan ujian sekolahnya yang sempat tertunda. Bahkan, hasil ujiannya pun sangat memuaskan dan di luar dugaan.
Seiring berjalannya waktu, kondisi Hannah akhirnya berangsur membaik. Bahkan dia sudah mencapai tahap akhir perawatan intensif tepat 2 hari sebelum ulang tahunnya ke-17.
Selang dua bulan setelah pengumuman hasil ujiannya, dokter juga memberi tahu bahwa ia hanya akan menjalani check-up rutin selama 5 tahun ke depan dan sudah terbebas dari risiko penyakitnya.
Hannah pun seketika bahagia mendengar kabar baik tentang ujiannya sekaligus kondisi kesehatannya. Semangatnya telah membantunya tetap bertahan hidup melawan kanker limfoma hodgkin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan