Suara.com - Panadol, obat yang banyak orang gunakan saat sakit kepala atau terserang flu ini sangat mudah didapatkan. Baik di apotek maupun toko kelontong.
Namun sayangnya, dilansir dari World of Buzz, obat 'sejuta umat' ini ternyata telah dipalsukan dan sudah merebak di pasaran Malaysia. Seorang apoteker bernama Zeff mengunggah pemberitahuan tentang Panadol palsu melalui Facebook-nya pada Rabu (21/8/2019) kemarin.
Dalam unggahannya, ia membuat beberapa perbandingan antara Panadol asli dan yang palsu.
Jenis-jenis Panadol yang ia gunakan untuk membandingkan adalah ActiFast dan Extend.
Menurut Zeff, perbedaan obat ini terletak pada bungkus bagian belakangnya.
1. Nomor MAL terdaftar yang berbeda
Perhatikan bahwa paket Panadol asli di sebelah kiri berisi nomor izin edar (NIE) yang sebenarnya, sementara yang di sebelah kanan salah.
Sebagai informasi, setiap obat memiliki NIE sendiri yang terdaftar, pastikan untuk membeli yang dengan kode yang benar.
Anda dapat mendeteksi nomor NIE di laman pom.go.id atau dapat menelepon ke halo BPOM di nomor 500533 atau melalui sms ke 081219999533.
Baca Juga: Soal Kasus Puskesmas Beri Obat Kedaluwarsa, Menkes Nila Angkat Bicara
2. Kesalahan pengejaan
Ini lebih mudah dikenali dibandingkan dengan nomor yang terdaftar. Panadol palsu memiliki kesalahan pengejaan yang jelas pada nama perusahaan Panadol - GlaxoSmithKline, karena yang palsu akan dieja sebagai "ClaxoSmithKline".
3. Kerusakan pada obat
Pil palsu dibuat secara buruk.
Menurut Zeff, pil palsu sangat rapuh sehingga sudah remuk di dalam kemasan. Obat palsu juga terlihat kasar serta bergerigi.
Sedangkan pil Panadol yang asli halus dan terpotong dengan baik (pada sisi obat).
Berita Terkait
-
Cuaca Ekstrem Mengancam Kulit? Ini 4 Rahasia Perawatan Wajah
-
Jenuh Scroll TikTok? Ini 5 'Mode' Rahasia Biar Hidupmu Nggak Gitu-Gitu Aja
-
5 Sunscreen Terbaik untuk Kulit Kering Usia 40-an, Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
-
Lowongan Kerja Kemenkes Oktober 2025: Ini Jadwal, Posisi, Syarat dan Cara Daftarnya
-
Fenomena Perselingkuhan Micro Cheating: Gejala Mental Bukan Sekadar Moral
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru