Suara.com - Meminum urine memang terdengar menjijikan, tapi ternyata meminum air kencing menjadi sebuah tren kesehatan tersendiri.
Tren ini ternyata merebak di Thailand. Tapi sayangnya, hal ini justru disalahgunakan oleh seorang guru.
Berdasarkan unggahan seorang konsultan medis, Dokter Phoomphet Dethastin, di halaman Facebook-nya pada Senin (26/8/2019) ada seorang guru di provinsi Khon Kaen yang secara diam-diam telah mencampur urinenya sendiri dengan air biasa untuk diminum oleh muridnya.
Parahnya, murid guru tersebut masih duduk di sekolah dasar. Oleh karena itu, Phoomphet mencoba untuk mengimbau Dewan Guru Thailand untuk menyelidiki kasus ini.
Menurut unggahan sang guru di halaman Facebook-nya, dilansir dari World of Buzz, campuran urine dan air itu disebut dengan 'air suci'. Ia mengklaim campuran tersebut dapat menyembuhkan sakit perut seorang anak dalam 30 menit setelah meminumnya.
Dia bahkan mengaku telah membuat 30 muridnya percaya untuk meminum urine yang dia sebut 'air suci dari kuil' itu.
Padahal, tren seperti ini sangat tidak baik untuk tubuh.
Melansir BBC, pada dasarnya urine adalah produk limbah, yang berarti terdiri dari campuran air dan senyawa yang tidak diperlukan oleh tubuh.
"Namun, begitu ia meninggalkan tubuh, urine dapat terkontaminasi dengan bakteri tertentu, dan menelan bakteri ini dapat membuat Anda merasa tidak sehat dan dapat menyebabkan komplikasi serius," kata Dr Zubair Ahmed.
Baca Juga: Urine Berbau Seperti Ikan atau Amis? Kemungkinan Tanda Kondisi Ini
Selain risiko infeksi, Dr Ahmed mengatakan sebenarnya tidak ada bukti medis yang menunjukkan manfaat konsumsi urine ini.
“Buang air kecil adalah salah satu cara di mana tubuh kita menghilangkan produk samping beracun,” jelasnya.
“Tidak ada bukti sama sekali bahwa menelan zat ini memiliki manfaat kesehatan. Walaupun minum sedikit air seni kemungkinan tidak berbahaya bagi kesehatan Anda, tidak ada cukup bukti modern tentang kemanjurannya untuk menyarankan minum itu sehat," lanjutnya.
Dr. Andrew Thornber menambahkan, urine mengandung 95% air dan 5% lainnya adalah produk limbah, seperti potasium dan nitrogen. Jika tubuh mengonsumsi limbah ini terlalu banyak akan menimbulkan masalah.
"Ketika Anda minum air seni, akhirnya akan keluar lagi dan jauh lebih terkonsentrasi, yang dapat menyebabkan masalah usus. Ginjal harus bekerja keras untuk menyaring semua kelebihannya lagi, membuat mereka tegang," jelas lagi.
Berita Terkait
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Jangan Anggap Sepele, Ini 6 Bahaya Drainase Rumah yang Tersumbat
-
KB Bank - PT KAI Medika Indonesia Hadirkan Fasilitas Pembiayaan bagi Brawijaya Hospital Tangerang
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Perawatan Gigi Apa Saja yang Ditanggung BPJS Tahun 2025? Cek Syarat dan Prosedur Klaim
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan