Suara.com - Kanker payudara jadi penyebab kematian perempuan paling tinggi di Indonesia akibat kanker. Hal ini tidak hanya membebani ekonomi negara, tapi juga berimbas pada psikologis dan psikososial keluarga dan lingkungan sekitar.
Kabar gembiranya, sebuah terobosan obat kanker payudara Trastuzumab emtansine ditengarai bisa menambah usia harapan hidup berkualitas bagi penderitanya hingga 30,9 bulan dari diagnosis awal, bahkan untuk kategori kanker payudara terganas sekalipun, yaitu HER2 Positif.
"Trastuzumab emtansine adalah antibody-drug conjugate yang bekerja sebagai obat tunggal yang mensinergikan kemoterapi dan terapi target di dalam satu obat," ujar Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM dalam acara diskusi media bersama Roche di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019).
Cara kerja obat ini yakni dengan menargetkan sel yang sudah terjangkit kanker, sehingga pengobatan lebih spesifik. Kemampuan lainnya, obat ini akan mengurangi efek samping rusaknya sel-sel sehat atau normal, yang biasa terjadi pada pengobatan standar, seperti kebotakan, anemia, hingga mudah lelah yang kerap terjadi usai pasien menjalani kemoterapi.
"Trastuzumab emtansine memberikan rata-rata survival hingga 30,9 bulan dan menunda pemburukan penyakit hingga 9,6 bulan serta kejadian efek sampingnya lebih sedikit dibandingkan pengobatan standar lapatinib dan capecitabine," jelas Dr. Andhika.
Sayangnya, walau sudah teregistrasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan disetujui penggunaanya, tidak semua biaya obat ini dicover oleh jaminan kesehatan nasional seperti BPJS. Penggunaanya pun terbatas hanya 8 kali perawatan atau maksimal Rp 80 juta dari total seluruh pengobatan, dan jika lebih maka ditanggung secara reguler atau perorangan.
"Trastuzumab emtansine telah masuk dalam skema pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional di 41 negara sejak 6 tahun yang lalu, dimana hal ini memberikan kesempatan yang berharga selain untuk meningkatkan hasil pengobatan pasien, juga mengurangi beban ekonomi, psikologis, dan psikososial yang perlu ditanggung oleh masyarakat," sambung Dr. dr. Cosphiadi Irawan, SpPD-KHOM.
Sekadar informasi, kanker payudara terbagi dalam empat kategori dari kategori standar seperti hormonal related, hormonal positif, triple negative, hingga paling berbahaya yakni HER2 Positif. Satu dari 5 perempuan yang terjangkit kanker payudara, terdiagnosis HER2 positif yang bersifat agresif, dan usia harapan hidup yang lebih rendah dibanding kanker payudara HER2 negatif.
Data Globocan 2018 menyebut sebanyak 58.256 perempuan Indonesia terdiagnosisi kanker payudara. Di 2018 pula 22.692 perempuan meninggal karena kanker payudara.
Baca Juga: Disebut Bisa Sembuhkan Kanker Payudara, Ini Kandungan Tanaman Bajakah
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!