Suara.com - Keringat berlebih pada anak terkadang merupakan gejala dari kondisi medis tertentu.
Melansir Very Well Health, kelebihan keringat atau hiperhidrosis terbagi menjadi dua jenis, yaitu hiperhidrosis primer dan sekunder.
Hiperhidrosis primer mengaku pada kondisi di mana hanya berkeringat di ketiak, telapak tangan dan kaki. Ini hanya memengaruhi antara satu hingga 3 persen dari populasi.
Sedangkan hiperhidrosis sekunder berarti keringat berlebih yang biasanya digeneralisasi dan disebabkan oleh kondisi medis, seperti kelainan tiroid.
Penyebab 'normal' dari hiperhidrosis termasuk kecemasan, demam atau aktivitas fisik.
Sedangkan penyebab lebih serius dari keringat berlebih pada anak kecil termasuk:
- Infeksi: Semua jenis infeksi, baik ringan atau serius dapat menyebabkan keringat berlebih. Terkadang infeksi seperti TBC menimbulkan gejala awal berkeringat.
- Diabetes: Seorang anak dengan diabetes mungkin juga mengalami peningkatan rasa haus, peningkatan buang air kecil, dan penurunan berat badan.
Keringat mereka mungkin membawa bau yang berbau seperti aseton.
Baca Juga: Anak Kerap Berkeringat Saat Tidur? Hati-hati Bisa Jadi Tanda Penyakit
- Gagal jantung kongestif: Bayi dengan gagal jantung kongestif biasanya memiliki gejala lain selain keringat berlebih.
Mereka mungkin mudah lelah saat menyusu, memiliki tingkat pernapasan yang cepat, sering batuk, dan memiliki kenaikan berat badan yang buruk.
- Gangguan metabolik dan hormonal lainnya
- Obat: Beberapa obat resep dapat menimbulkan keringat berlebih pada anak.
Berita Terkait
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Sentil Warganet, Denada: Kami Publik Figur Halal Dikritik, Bukan untuk Dihina!
-
Raisa dan Hamish Daud Akhirnya Buka Suara Usai Putuskan Cerai: Bukan Menyerah, Tapi Bijaksana
-
Kemenag Bentuk Satgas Tangani Kekerasan, Perkuat Komitmen Wujudkan Pesantren Ramah Anak
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter