Suara.com - Penuhi Kebutuhan Serat Harian yang Sehat dan Enak, Ini Caranya
Setiap orang membutuhkan rata-rata 25-30 gram serat per hari. Mereka yang dapat memenuhi kebutuhan serat hariannya memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung, infeksi, penyakit pernapasan, kanker, dan kolesterol.
Namun, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, penduduk Indonesia dengan usia di atas 10 tahun yang kurang mengonsumsi sayur dan buah, masih di atas 90 persen. Itu artinya hampir rata-rata orang Indonesia kekurangan konsumsi serat.
Padahal, serat sangat dibutuhkan oleh sistem pencernaan untuk mencegah penyakit berbahaya. Serat sendiri merupakan bahan makanan yang berasal dari sel tumbuhan yang dapat dikonsumsi dan tersusun dari karbohidrat, dengan sifat yang tidak dapat dipecah oleh enzim di dalam saluran pencernaan.
Pola makan yang buruk menjadi penyebab utama tubuh kekurangan serat. Apalagi kebiasaan orang Indonesia lebih suka makan nasi dan banyak lauk serta bumbu-bumbu bersantan. Sehingga tak ada ruang untuk mengkonsumsi sayur dan buah. Lantas, bagaimana caranya agar kebutuhan serat harian selalu terpenuhi?
dr. Hera Nurlita selaku Kepala Seksi dan Mutu Gizi Kementerian Kesehatan RI mengatakan, memang sulit sekali menemukan makanan sehat yang enak. Biasanya yang enak itu tidak sehat dan makanan yang sehat itu tidak enak. Nah, orang lebih cenderung memilih makanan yang enak saja tanpa peduli dengan kandungan nutrisinya.
"Pilihlah bahan makanan alternatif yang lebih sehat tanpa mengurangi cita rasa. Seperti krimer multifungsi yang tidak hanya dapat digunakan untuk minuman, melainkan juga dapat diaplikasikan juga untuk makanan. Termasuk, sebagai alternatif pengganti susu dan santan yang tinggi serat," ujar Hera Nurlita saat ditemui Suara.com dalam acara peluncuran serial web Ekspedisi Segaris persembahan Fiber Creme, Selasa (10/9/2019) di Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan yang sama, Direktor PT. Lautan Natural Krimerindo, Hendrik Gunawan mengatakan, krimer alternatif yang mengandung komponen makanan oligosakarida sebagai fiber dan minyak kelapa sehat (bebas minyak trans) sebagai bahan baku fungsional juga memiliki rasa yang enak.
"Gabungan keduanya menghasilkan produk berbasis fiber dengan cita rasa creamy dan tekstur yang disukai," tandasnya.
Baca Juga: Kurang Konsumsi Serat Akibat Kesalahan Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara