Suara.com - Banyak Terkontaminasi Merkuri, Ini Saran Dokter Makan Ikan Salmon
Siapa yang tidak suka makanan laut? Banyak yang menganggap makanan laut seperti ikan salmon maupun tuna, sangat bergizi dan penuh dengan nutrisi baik untuk tubuh manusia..
Tapi tidak banyak yang tidak tahu, jika salmon dan tuna yang hidup di laut dalam kian terkontaminasi dengan merkuri. Mengingat di laut banyak polusi dengan jenis polusi yang menetap, ditambah laut kini kian tercemar dengan sampah.
"Ikan resiko dengan merkuri lebih banyak lho. Salmon, tuna, gindara itu ikan yang ada di laut dalam. Merukuri nggak bisa diremove (dihilangkan), mengapa itu terjadi? Karena polutan stay di laut dan juga banyak sampah," ujar Fahma Sunarja, Senior Dietitian Allied Health, Parkway Cancer Centre di Shangri-La Hotel, Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (14/9/2019).
Walau tidak bisa dihilangkan, Fahma mengatakan merkuri ini bisa diimbangkan dengan cara ikan-ikan yang ada di laut dibudidayakan dan ditambak, dengan cara itu biasanya kuman, bakteri bisa terkontrol. Termasuk kandungan air tempat si ikan hidup bisa selalu dicek melalui lab agar tidak tercemar.
"Tapi bisa dibalance. Kita mau deep sea fishes kalau mau natural pakai di tambak, makanannya karena dari pelet, ada juga salmon yang dipelihara karenanya nggak akan kena merkuri," jelasnya.
Tak main-main, bagian ikan yang terkontaminasi polusi di laut ada pada bagian dagingnya. Padahal bagian itu paling dicari dan dikonsumsi manusia. Alasan kenapa tambak tidak terpapar polusi? Karena kondisi tambak tidak seperti laut, dan bisa direkayasa.
"Berdasarkan logikanya, dia tidak seperti di laut, dia buatan, endemik yang ada di salmon tambak selalu di cek dan dikontrol bahkan melalui laboratorium untuk mengeceknya," papar Fahma.
Sekedar informasi, merkuri adalah air raksa, sejenis logam yang banyak ditemukan di alam bebatuan, biji tambang, tanah, air dan udara. Bahkan aktivitas manusia sekalipun bisa membuat kadar merkuri menjadi tinggi.
Baca Juga: Nikmatnya Salmon Guriru, Menu Sehat Terbaru dari HokBen
Kulit yang terpapar merkuri akan membuat lapisan semakin tipis. Parahnya jika sudah masuk ke tubuh akan merusak saluran pencernaan, sistem saraf dan ginjal. Risiko lainnya akan menganggu kinerja jantung, otak, ginjal, paru-paru, serta sistem imun tubuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak