Suara.com - 6 Aktivitas Berbahaya yang Harus Dihindari Anak atau Wajib Diawasi Orangtua.
Ada beberapa aktivitas yang mungkin sangat disukai anak, tapi kenyataannya malah menyimpan bahaya potensial bagi mereka.
Hal ini menyadarkan para orangtua, bahwa anak-anak, terutama balita sangat amat membutuhkan pengawasan dan perhatian, selama 24 jam. Nah, berikut 6 aktivitas yang harus dihindari anak atau butuh perhjatian ekstra orangtua seperti dilansir dari Bright Side.
1. Membiarkan anak bermain tinju hingga rugby
Ada banyak keuntungan bagi anak-anak yang berlatih olahraga, tetapi ada juga daftar olahraga yang berpotensi berbahaya bagi mereka.
Apa saja? Seperti yang disarankan oleh ahli patologi forensik Dr. Bennet Omalu, enam besar olahraga yang sebaiknya dihindari anak ialah sepak bola, hoki es, seni bela diri campuran, tinju, gulat, dan rugby. Selama olahraga ini, seorang anak menerima beberapa pukulan ke kepala yang membuat mereka berisiko mengalami kerusakan otak menurut para ilmuwan saraf.
Juga, aktivitas berdampak tinggi dapat menyebabkan kompresi tulang belakang dan hiperekstensi punggung yang signifikan yang dapat menyebabkan cedera serius. Keterlibatan berulang dalam olahraga ini dapat memperburuk skoliosis dari waktu ke waktu. Berjongkok, mengangkat beban di atas kepala, pendaratan keras dan lari jarak jauh harus dihindari.
2. Membiarkan anak duduk dalam posisi W
Posisi W adalah cara yang sangat umum yang dipilih anak-anak ketika bermain di lantai terutama karena nyaman bagi mereka. Namun, nyatanya ini mungkin posisi yang paling berbahaya bagi anak-anak dan dokter menyarankan orang tua untuk mencegah anak-anak mereka duduk seperti ini.
Baca Juga: Pakai Smartwatch KW dan Meledak, Tangan Anak Ini Terbakar
Ahli osteopati Avni Trivedi menyatakan bahwa posisi ini telah menjadi "epidemi kesehatan baru" yang dapat sangat berdampak pada perkembangan anak di sendi kaki dan tulang pinggul, melemahkan otot-otot trunkus mereka, dan memberikan tekanan ekstra pada punggung, leher dan bahu.
3. Membiarkan anak main perosotan di pangkuan Anda
Kebanyakan orangtua berpikir bahwa ketika mereka berada di taman bermain dengan anak-anak mereka, lebih aman untuk turun seluncuran dengan anak di pangkuan. Padahal sebenarnya, ini cukup berbahaya yang dapat menyebabkan patah kaki pada anak-anak.
Seperti yang dijelaskan oleh dokter anak, Dr. Diane Arnaout, berat badan orangtua mendorong semuanya ke bawah dengan kecepatan yang lebih tinggi, sehingga jika bagian dari sepatu atau lengan anak menjulur keluar dari slide, kaki atau lengannya dapat berputar dan patah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental