Suara.com - 5 Praktik Medis Teraneh yang Pernah Ada, Nomor 1 Bikin Mual
Sejarah penuh dengan perawatan dan praktik medis yang aneh, bahkan berbahaya. Sebagian besarnya juga tidak memiliki dasar. Sulit kita percayai, jika orang-orang pada masa itu bisa bertahan dengan pengobatan yang saat ini bahkan terbilang menjijikan.
Dilansir dari All Womens Talk, berikut perawatan dan praktik medis teraneh yang pernah ada.
1. Cicip urin
Oke, jadi ini sepertinya bukan perawatan medis yang aneh karena masih digunakan sampai sekarang. Tetapi sekarang, urin diuji secara kimiawi dan biasanya dikirim ke laboratorium. Beberapa ratus tahun yang lalu, dokter akan mengambil sampel urin, lalu mencium, menyentuh, dan bahkan mencicipinya.
2. Malaria
Ya, malaria pernah digunakan sebagai perawatan medis. Sebelum ditemukannya antibiotik, sedikit dosis malaria digunakan sebagai pengobatan untuk sifilis. Ini mungkin sangat aneh, tetapi sebenarnya terbukti cukup efektif karena demam tinggi malaria akan membunuh bakteri sifilis, dan malaria kemudian diobati dengan kina. Metode ini masih digunakan di beberapa tempat.
3. Rokok
Selama berabad-abad, dokter sebenarnya meresepkan rokok sebagai obat untuk berbagai penyakit. Ini mungkin tampak sebagai salah satu perawatan medis paling aneh, karena kita tahu bahaya merokok. Tetapi ada bukti yang menunjukkan bahwa penyakit Parkinson dan Alzheimer jauh lebih kecil kemungkinannya untuk berkembang pada perokok, dan nikotin membantu gejala-gejala ADHD.
Baca Juga: Viral Wanita Diminta Buktikan Keperawanan, Bisakah Secara Medis?
4. Trepanasi
Trepanasi diperkirakan telah digunakan sedini 10000 atau 11000 SM. Teknik ini pada dasarnya melibatkan membuat lubang di tengkorak pasien, yang konon menyembuhkan berbagai gangguan kejiwaan atau kelainan karena akan membiarkan setan jahat keluar dari tengkorak. Masih ada organisasi hari ini yang menganjurkan trepanasi sebagai perawatan medis.
5. Bloodletting
Bloodletting atau operasi pengangkatan sebagian darah pasien digunakan pada era Abad Pertengahan dan, yang mengejutkan, itu masih digunakan selama periode Victoria. Sebelum kemajuan medis yang penting seperti penemuan bakteri, dikatakan, terlalu banyak darah dalam tubuh buruk bagi kesehatan.
Jadi, untuk mengatasi masalah ini, dokter akan memotong bagian tubuh pasien mereka untuk mengeluarkan darah, atau menempatkan lintah di kulit pasien. Ini sangat berbahaya, karena kadang-kadang dokter memotong bagian tubuh terlalu dalam dan pasien akan mati kehabisan darah. Belum lagi infeksi yang juga bisa menjadi pembunuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental