Suara.com - Remaja Alami Masa Peralihan Butuh Nutrisi Lebih, 3 Hal Ini Jadi Perhatian.
Masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa, usia remaja tidak boleh kekurangan nutrisi yang seharusnya berperan untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Sayangnya, masih ada remaja yang suka pilih-pilih makanan, jarang makan, bahkan menolak makan karena berbagai alasan tertentu, mungkin penampilan dan mengikuti tren. Hal ini tentu akan memengaruhi kesehatan tubuhnya, bahkan berisiko terserang penyakit di masa mendatang.
Remaja cukup rentan kurang gizi, kondisi dimana ketika asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh tidak mencapai jumlah seharusnya. Remaja dengan pola makan yang kurang baik dapat dengan mudah mengalami gizi kurang.
Akibatnya, sejumlah nutrisi seperti energi, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serta zat gizi lainnya tidak dalam jumlah yang memadai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan remaja.
Jenis penanganan untuk kasus gizi kurang pada remaja akan disesuaikan dengan tingkat keparahan, serta ada tidaknya komplikasi yang dialami. Berikut beberapa cara yang dianjurkan untuk mengobati gizi kurang pada remaja dilansir Hello Sehat:
1. Perubahan pola makan
Kunci awal dalam mengatasi remaja kurang gizi adalah dengan memberikan pilihan makanan kaya nutrisi setiap harinya. Dokter atau ahli gizi biasanya akan merekomendasikan perubahan pola makan yang sesuai dengan kondisi anak, misalnya seperti menambahkan sumber makanan kaya karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, serta mineral.
Dorong anak agar mau mencoba dan memakan anjuran makanan yang dapat membantu memulihkan kondisi tubuhnya. Di sisi lain, pastikan Anda tetap menjaga jumlah kalori yang dikonsumsi anak agar selalu sehat dan bergizi.
Pemberian camilan di sela-sela waktu makannya juga bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi harian anak. Namun ingat, pastikan camilan tersebut sehat, tapi tetap enak sehingga bisa menggugah selera makannya.
Baca Juga: Ahli Gizi: Bubble Tea dan Boba Enak tapi Tak Mengandung Nutrisi Sama Sekali
2. Pemberian suplemen
Suplemen vitamin dan mineral, baik yang berbentuk bubuk atau tablet, untuk remaja dengan gizi kurang bermanfaat agar nafsu makannya meningkat. Namun, alangkah lebih baik bila Anda konsultasi lebih lanjut dengan dokter.
Dokter mungkin akan meresepkan suplemen makanan jenis tertentu tergantung dari kondisi kesehatan dan tingkat keparahan gizi kurang pada remaja.
3. Pantau perubahan status gizi remaja
Setelah semuanya telah dilakukan, jangan lupa untuk rutin memantau perkembangan status gizi remaja dengan memeriksakannya ke dokter atau ahli gizi. Meski dirawat di rumah, dokter tetap harus mengecek kondisi kesehatan anak Anda secara berkala.
Jika status gizi anak tidak kunjung membaik atau semakin parah, perawatan intensif di rumah sakit mungkin jadi pilihan selanjutnya guna memulihkan kebutuhan nutrisi remaja.
Ya penting untuk memperhatikan kebutuhan gizi untuk anak remaja karena mereka mengalami masa peralihan yang membutuhkan banyak asupan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara