Suara.com - Selebriti Tarra Budiman mengaku akan mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat demi putra semata wayangnya, Kalea Jada Agyra.
Ia mengatakan, dirinya bekerja di tempat yang tidak mengenal waktu sehingga kewalahan ketika kesehatan tubuh menurun.
"2013 saya banyak mengalami kewalahan badan drop dan sakit. Dari situ saya pikir hidup sehat, ganti lifestyle, makan selektif dan olahraga," jelas Tarra, melansir Matamata.
Selain itu, Tarra juga takut usianya tidak akan panjang sehingga tidak dapat melihat perkembangan sang anak.
"Pas punya anak sakit, (saya) ketakutan, saya nggak ingin lihat sampai di umur kuliah. Saya mau ada terus untuk dia, dia yang menjadi motivasi Tarra menjalankan hidup sehat," lanjutnya.
Gaya hidup yang tidak sehat tentu dapat menyebabkankan berbagai masalah kesehatan.
Bahkan, menurut penelitian yang dilansir dari Telegraph UK, gaya hidup tidak sehat dapat mengurangi usia hingga 23 tahun.
Orang-orang yang mengembangkan kondisi yang dapat dicegah, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2, akan 'memotong' hidup menjadi lebih pendek.
Bagi seorang pria berusia 40-an dan menderita dari ketiga kondisi tersebut mengurangi kehidupan hingga 23 tahun. Jadi, misal orang tersebut sebenarnya memunyai harapan hidup hingga usia 78 tahun, justru turun menjadi 55 tahun.
Baca Juga: Takut Umur Pendek, Tara Budiman Ubah Gaya Hidup Sehat
"Kami menunjukkan bahwa memiliki kombinasi diabetes dan penyakit jantung dikaitkan dengan harapan hidup yang jauh lebih rendah," kata Dr Emanuele Di Angelantonio dari Department of Public Health and Primary Care di University of Cambridge.
Data ini adalah hasil dari studi yang telah dilakukan selama 50 tahun.
Para penulis penelitian menganalisis data 1,2 juta orang untuk memperkirakan pengurangan harapan hidup terkait dengan berbagai kondisi termasuk diabetes, stroke, serangan jantung dan penyakit lainnya.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 135.000 meninggal selama periode penelitian.
"Hasil kami menyoroti pentingnya mencegah penyakit jantung dan stroke di antara pasien dengan diabetes, dan juga mencegah diabetes di antara pasien penyakit jantung," kata Profesor John Danesh, Head Departement of Public Health and Primary Care University of Cambridge.
Berita Terkait
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Tomo Kenko Ajak Gaya Hidup Sehat Aktif dengan Yoga di Tepi Danau Senayan Park
-
Ahli Gizi: Pahlawan Super yang Cuma Ditelfon Kalau Badan Sudah Ngeluh Keras
-
Membaca Sinyal Tubuh: Pahami Fase Penuaan di Setiap Jenjang Usia
-
Investasi Jangka Panjang: Kenapa Anda Perlu Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?