Suara.com - Sehari setelah Diwali dihelat pada tanggal 2 November, para orang tua Desa Betul, Madhya Pradesh, India akan membawa anak-anak mereka menuju tempat kotoran sapi terpadu.
Para penduduk setempat telah mengumpulkan kotoran yang berasal dari ratusan sapi dalam satu tempat.
Sebelum menceburkan anak mereka ke kotoran sapi, para ibu akan memanjatkan doa.
Para orangtua kemudian menceburkan anak-anak mereka ke kotoran sapi yang telah dihias bunga-bunga pemujaan berwarna jingga.
Anak-anak yang diceburkan biasanya berusia minimal satu tahun. Namun tak jarang pula dari mereka yang menceburkan bayi kecil yang belum genap setahun.
Anak-anak itu diceburkan berkali-kali dan tak diperkenankan menggunakan alas kaki hingga tubuh mereka terbalur begitu banyak kotoran. Betapapun anak-anak tersebut menangis dan meronta.
Masyarakat setempat meyakini kotoran sapi dapat membuat anak mereka menjadi lebih sehat, bugar dan memiliki garis keberuntungan yang baik.
Namun demikian, betapapun dipercaya selama berabad-abad dapat memberikan kontribusi yang baik bagi anak, Dr. Mangilal Rathore, dokter umum dari Pooja Hospital di Desa Betul menyebut tradisi ini pada dasarnya tidak baik untuk kesehatan anak.
"Saya tidak mengkritik tradisi ini namun di saat yang bersamaan, saya tidak dapat membenarkan praktiknya. Sebab menceburkan anak-anak ke kotoran sapi dapat sangat berbahaya bagi kesehatan mereka," ujar Dr. Mangilal Rathore seperti dikutip Suara.com dari Mirror.
Menurut Rathore, kotoran sapi sangat berbahaya untuk kesehatan kulit anak, terutama bagi mereka yang memiliki luka menganga.
"Bakteri yang terkandung dalam kotoran sapi dapat membahayakan kulit anak yang sensitif, terutama bagi mereka yang memiliki luka yang terbuka," tegas Dr. Mangilal Rathore.
Bagi masyarakat Hindu, sapi merupakan hewan yang disucikan. Bahkan para pemimpin agama Hindu di India menyakini kotoran dan urin sapi dapat mengobati beragam penyakit.
Berita Terkait
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Tur Lionel Messi di India Disorot, Diduiga Dimanfaatkan Elite Politik
-
Kenapa India Ricuh saat Lionel Messi Datang?
-
Lionel Messi Tur ke India Dibayar Mahal dengan Kericuhan Memalukan, Hingga Dibuatkan Patung Kurus
-
Detik-detik Lionel Messi Dievakuasi Usai Fans India Ngamuk dan Serbu Lapangan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek