Suara.com - Kesehatan jiwa memiliki nilai yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Apabila kesehatan jiwa buruk, tentu akan berdampak pada kesehatan fisik.
Dalam Riset Kesehatan Dasar (riskesdas) 2013, ada indikator penilaian dalam gangguan jiwa berat.
Gangguan jiwa berat adalah gangguan jiwa yang ditandai oleh terganggunya kemampuan menilai realitas yang buruk.
Gejala yang menyertai gangguan ini berupa halusinasi, ilusi, gangguan proses pikir, kemampuan berpikir, serta tingkah laku aneh. Misalnya, agresivitas atau katatonik.
Salah satu contoh gangguan jiwa berat adalah skizofrenia.
Menurut National Institute of Mental Health, skizofrenia merupakan gangguan mental kronis dan parah yang memengaruhi cara orang berpikir, merasakan dan berperilaku.
Kondisi ini umumnya dimulai antara usia 16 dan 30 tahun.
Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap risiko skizofrenia, yaitu:
- Gen dan lingkungan
Baca Juga: Simak, 4 Terapi yang Bisa Bantu Perbaiki Kesehatan Jiwa Anda
Para ilmuwan percaya bahwa banyak gen yang berbeda dapat meningkatkan risiko skizofrenia, tetapi tidak ada gen tunggal yang menyebabkan gangguan itu sendiri.
Sedangkan faktor lingkungan yang dapat mengembangkan kondisi ini, antara lain paparan virus, malnutrisi sebelum lahir, masalah saat lahir dan faktor psikososial.
- Kimia dan struktur otak yang berbeda
Para ilmuwan berpikir, ketidakseimbangan dalam reaksi kimia yang kompleks dan saling terkait di otak yang melibatkan neurotransmitter, dopamin, glutamat dan lainnya, berperan dalam mengembangkan kondisi ini.
Beberapa ahli juga berpikir adanya masalah selama perkembangan otak sebelum kelahiran dapat menyebabkan koneksi yang salah.
Otak juga mengalami perubahan besar selama pubertas, dan perubahan ini dapat memicu gejala psikotik pada orang yang rentan akibat genetika atau perbedaan otak.
Berita Terkait
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2025: Kesehatan Mental Hak Semua Orang
-
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Negara Kuat Dimulai dari Ketenangan Batin Warganya
-
Kondisi Terkini Pemain Persikad Depok usai Gegar Otak di Lapangan
-
Insiden Horor Liga 2: Pemain Persikad Gegar Otak, PSSI Minta Komdis Bertindak Tegas
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah