Suara.com - Duh, Kecanduan Gadget Bisa Bikin Anak Berperilaku Agresif
Kecanduan gadget bukan hanya membuat anak-anak sulit untuk produktif. Psikolog menyebut anak yang kecanduan gadget juga bisa mengalami masalah perilaku hingga menjadi agresif.
Psikolog Klinis Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Dwi Edriyanti, membeberkan dampak gadget pada anak memang sangat membahayakan. Perubahan perilaku anak bisa sangat tidak stabil jika sudah kecanduan gadget.
"Di mana gadget adalah hal yang bisa membuat anak menjadi agresif. Saat sudah kecanduan gadget anak bisa melakukan tindakan destruktif, bisa menyerang, agresif, menjatuhkan, hingga tantrum," ujarnya di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Senin (22/10/2019).
Bahkan, kata dia, akibat penggunaan gadget ini bisa menyebabkan struktur otak anak berubah dan tidak berkembang. Sehingga fungsi otak anak pun tidak berkembang dan lambat dalam menerima stimulus. Hal itu, kata dia, berdasarkan pada penelitian ahli neurologi di Jepang.
"Ada penelitian di Jepang oleh ahli neurologi terhadap 290 anak. Mengambil sampel melakukan pengukuran terhadap otak anak, yang sudah lama main gadget terjadi pengelabuan di bagian depan otak dan terjadi penurunan," bebernya.
Makanya, peran serta orang tua sangat penting agar anak bisa terhindar dari bahaya gadget. Apalagi, kata dia, balita memang sangat mudah melakukan peniruan terhadap perilaku orang dewasa.
Untuk itu selain melarang anak menggunakan gadget, orang tua pun jangan memberikan contoh dengan memainkan gadget di depan anak.
"Pola asuh kita harus dirubah, kita harus bisa lebih dekat dengan anak. Kita melarang anak untuk tidak memainkan gadget tapi kita juga jangan memberi contoh," tandasnya lagi.
Baca Juga: Anak Kecanduan Gim di Bekasi Kerap Agresif Melihat Orang Pegang Ponsel
Di sisi lain, Dinas Kesehatan Kota Bandung mencatat sedikitnya ada 91 kasus gangguan kejiwaan yang dialami anak dengan rentang usia antara 5 hingga 12 tahun.
Salah satu penyebabnya yakni anak kebanyakan menggunakan gadget sehingga kondisi kejiwaannya tidak stabil. Selain itu, anak yang mengalami masalah dengan kondisi kejiwaan disebabkan oleh faktor genetik, biologis juga lingkungan.
Pengelola Program Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kota Bandung, Endang Pregiwatiningsih mengatakan masalah kesehatan jiwa pada anak sebetulnya bisa dicegah sejak dini. Peran serta orang tua menjadi sangat vital guna menghindari masalah kejiwaan pada anak.
"Kategorinya 42 anak laki-laki dan 49 sisanya merupakan perempuan. Kalau ditelusuri penyebab gangguan jiwa pada anak itu banyak faktornya, bisa dari kelainan genetik, biologis stress, faktor lingkungan sampai penggunaan gadget," tutup Endang.
Kontributor : Aminuddin
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah